Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Militan kelompok radikal Taliban bisa mengisolasi Ibu Kota Kabul, Afganistan dalam 30 hari ke depan dan mungkin mengambil alihnya dalam tempo 90 hari ke depan. Waswas itu diungkap oleh seorang sumber di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat berdasarkan kondisi, di mana militan Taliban sudah merangsek ke hampir semua wilayah di Afganistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sumber yang berbicara kepada Reuters pada Rabu, 11 Agustus 2021, mengatakan mereka membuat sebuah evaluasi baru soal berapa lama Ibu Kota Kabul bisa bertahan di tengah cepatnya upaya Taliban menguasai wilayah-wilayah di Afganistan dan rencana penarikan pasukan militer Amerika Serikat dari negara itu.
“Namun ini bukan sebuah kesimpulan yang sudah pasti,” kata sumber tersebut, yang tidak mau dipublikasi identitasnya.
Warga mengangkat senjata saat memberikan dukungan kepada militer negara untuk berperang melawan Taliban di Kabul, Afganistan, 23 Juni 2021. REUTERS/Stringer
Sebelumnya pada Selasa, 10 Agustus 2021, seorang pejabat senior di Uni Eropa mengatakan kelompok radikal Taliban saat ini sudah mengendalikan 65 persen wilayah Afganistan dan mengancam akan merebut 11 Ibu Kota provinsi lainnya di negara itu. Kota Faizabad di provinsi Badakhshan pada Rabu, 11 Agustus 2021, telah menjadi ibu kota provinsi kedelapan yang direbut oleh Taliban.
Seorang dokter yang bertugas di wilayah selatan provinsi Kandahar menceritakan pertempuran sangat sengit di Kota Kandahar. Dia menangani jenazah beberapa tentara Afganistan dan beberapa militan Taliban yang terluka.
Sebuah sumber keamanan dari sebuah negara barat mengatakan semua akses menuju ke Kota Kabul sudah dipenuhi oleh warga sipil yang ingin berlindung dari kekerasan. Sulit mengetahui apakah militan Taliban sudah menyelundup ke sana.
Sumber: Reuters