Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Inggris akan Larang Pelaku Pelecehan Rasis Menghadiri Pertandingan Sepak Bola

Inggris menyusun undang-undang baru yang akan melarang pelaku pelecehan rasis dari menghadiri pertandingan sepak bola hingga 10 tahun.

27 Desember 2021 | 07.00 WIB

Pemain Inggris Marcus Rashford dan Jadon Sancho bersiap-siap dipinggir lapangan saat melawan Italia dalam pertandingan Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, London, 12 Juli 2021. Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, menjadi sasaran pelecehan rasis setelah mereka gagal mengeksekusi penalti dalam adu penalti dengan Italia. Pool via REUTERS/Carl Recine
Perbesar
Pemain Inggris Marcus Rashford dan Jadon Sancho bersiap-siap dipinggir lapangan saat melawan Italia dalam pertandingan Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, London, 12 Juli 2021. Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka, menjadi sasaran pelecehan rasis setelah mereka gagal mengeksekusi penalti dalam adu penalti dengan Italia. Pool via REUTERS/Carl Recine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang yang terbukti bersalah melakukan pelecehan rasis online terhadap pemain sepak bola akan dilarang menghadiri pertandingan hingga 10 tahun di bawah undang-undang baru, kata Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perintah Larangan Sepak Bola, diberlakukan untuk mencegah kekerasan atau kekacauan pada pertandingan profesional, melarang individu menghadiri pertandingan selama minimal tiga dan maksimal 10 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersama istrinya Carrie Johnson setelah pertandingan final Euro 2020 Italia vs Inggris di Stadion Wembley, London, Inggris, 11 Juli 2021.[Pool via REUTERS/John Sibley]

Dikutip dari Reuters, 26 Desember 2021, undang-undang yang ada akan diperluas untuk mencakup pelanggaran kebencian online. Sebelumnya Perdana Menteri Boris Johnson berjanji untuk memperketat tindakan pada Juli setelah ujaran rasisme yang ditujukan kepada pemain kulit hitam Inggris menyusul kekalahan di final Euro 2020.

"Musim panas ini kami melihat permainan indah dirusak oleh rasisme memalukan dari troll online, yang bersembunyi di balik keyboard mereka dan melecehkan pemain kami," kata Patel.

"Mereka yang bertanggung jawab atas pelecehan rasis yang mengerikan secara online harus dihukum. Perubahan undang-undang yang saya umumkan akan memastikan mereka dilarang menghadiri pertandingan sepak bola," katanya.

Undang-undang baru akan diajukan pada awal tahun baru, media Inggris melaporkan, dalam bentuk amendemen RUU Polisi, Kejahatan, Hukuman dan Pengadilan.

Menurut statistik pemerintah, ada 1.359 larangan sepak bola yang berlaku di seluruh Inggris dan Wales pada 1 Agustus.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus