Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

ISIS Mengakui Jihadi John Tewas di Suriah

Mobilnya dihantam drone di Raqqa.

20 Januari 2016 | 13.14 WIB

Pria Bertopeng dan berpakaian hitam, diidentifikasi oleh Washington Post sebagai warga Inggris bernama Mohammed Emwazi, alias `Jihadi John` mengacungkan pisau dalam arsip foto dari video tahun 2014. REUTERS/SITE Intel Group
Perbesar
Pria Bertopeng dan berpakaian hitam, diidentifikasi oleh Washington Post sebagai warga Inggris bernama Mohammed Emwazi, alias `Jihadi John` mengacungkan pisau dalam arsip foto dari video tahun 2014. REUTERS/SITE Intel Group

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Damaskus -Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengakui militannya, yang dikenal dengan sebutan "Jihadi John", tewas dalam sebuah serangan udara di Suriah. Pengakuan disertai puja-puji itu disampaikan melalui sebuah majalah berbahasa Inggris, Dabiq, Selasa, 19 Januari 2016.

Militer Amerika Serikat, pada November 2015, mengatakan militan ISIS bernama Mohammmed Emwazi tewas setelah mendapatkan serangan udara di dekat Raqqa, Suriah, kawasan yang menjadi basis pertahanan ISIS.

Dabiq, dalam laporannya menyebutkan, Emawzi, yang juga memiliki nama Abu Muharinn al-Muhjir itu, tewas pada 12 November 2015 ketika mobil yang dikendarai dihantam serangan udara melalui pesawat tak berawak alias drone. "Mobilnya hancur dan dia tewas seketika," tulis Dabiq.

Emwazi, pria berkebangsaan Inggris kelahiran Kuwait, menjadi terkenal pada 2014. ISIS melansir gambar video seorang pria berbicara dalam bahasa Inggris dengan aksen British memenggal kepala jurnalis Jamws Foley dan Stevenn J. Sotloff. Dia juga mengeksekusi jurnalis Kenji Goto dan Haruna Yukawa, keduanya asal Jepang, serta Peter Kassig, pekerja sosial Amerika Serikat, Alan Henning dan David Cawthorne Haines, pekerja sosial asal Inggris.

Perdana Menteri Inggris David Cameron berdalih, serangan udara terhadap Emwazi adalah upaya membela diri. Adapun Amerika Serikat menyatakan apa yang dilakukan terhadap para pemimpin kelompok militan sebagai hukum perang dan untuk membela diri.

NEW YOR TIMES | CHOIRUL AMINUDDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Choirul Aminuddin

Choirul Aminuddin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus