Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Jatuhnya MH17, Belanda dan Australia Minta Tanggung Jawab Rusia

Musibah jatuhnya pesawat MH17 karena ditembak rudal dari wilayah Rusia. Belanda dan Australia pun meminta tanggung jawab Rusia

26 Mei 2018 | 20.55 WIB

Jenazah penumpang MH17 dibawa turun dari pesawat jelang upacara penyerahan di kompleks Bunga Raya bandara KLIA, Sepang, 22 Agustus 2014. REUTERS/Olivia Harris
Perbesar
Jenazah penumpang MH17 dibawa turun dari pesawat jelang upacara penyerahan di kompleks Bunga Raya bandara KLIA, Sepang, 22 Agustus 2014. REUTERS/Olivia Harris

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belanda dan Australia menuding Rusia sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas musibah jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli 2014 lalu. Musibah ini menewaskan 298 penumpang dan awak pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tudingan Belanda dan Australia itu mencuat sehari setelah tim investigasi internasional menyimpulkan rudal telah ditembakkan ke pesawat penerbangan MH17 dari sebuah kamp militer Rusia di kota Kursk. Penembakan terjadi ketika kelompok separatis pro-Rusia memerangi pasukan militer Ukraina di kawasan Kursk, Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rekontruksi dari puing-puing pesawat Malaysia Arilines MH17 saat dipresentasikan laporan terakhir kecelakaan pada Juli 2014 di Gilze Rijen, Belanda, 14 Oktober 2015. Para investigator internasional menyimpulkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH17 telah ditembak jatuh oleh rudal BUK buatan Rusia. REUTERS/Michael Kooren

Malaysia Airlines MH17 merupakan pesawat jenis Boeing 777, yang melayani penerbangan Amsterdam - Kuala Lumpur. Tubuh pesawat hancur di angkasa dan pecahannya jatuh di area yang dikuasai oleh kelompok pemberontak pro-Rusia.

"Dua negara meminta pertanggung jawaban Rusia atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines. Dua negara akan memasukkan berkas ke sebuah hakim atau organisasi internasional," demikian keterangan pemerintah Belanda, Jumat, 25 Mei 2018, seperti dikutip dari aljazeera.com.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan pihaknya dan pemerintah Belanda sudah menginformasikan Rusia bahwa kedua negara menuntut pertanggung jawaban Rusia di bawah hukum internasional karena telah menjatuhkan pesawat MH17.

Menanggapi hal ini, Moskow mengatakan Belanda tidak memiliki bukti-bukti bahwa Rusia secara langsung sebagai pihak yang menembak pesawat MH17. Rusia pun menuding Belanda sedang mempromosikan 'agenda' mereka.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan pihaknya telah meminta kepada Menteri Luar Negeri Belanda agar memberikan fakta-fakta atas klaim mereka, namun nyatanya Belanda tidak memberikan hal itu. Lavrov pun memastikan pihaknya siap bekerja sama menangani kasus jatuhnya pesawat MH17 ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus