Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suatu hari, Desember tahun lalu, di pos 8-33 Kontingen Garuda XXIII-A di kawasan Syekh Abbad, Libanon Selatan. Seorang prajurit mengeluarkan telepon seluler dari sakunya. Ia mengirimkan pesan pendek kepada istrinya di Tanah Air. ”Mah, Ayah ditempatkan di daerah rawan.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo