Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Informasi intelijen Amerika Serikat melaporkan kondisi kesehatan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kritis setelah menjalani operasi kardiovaskular, meski beberapa negara tetangga seperti Cina, Korea Selatan, dan Jepang meragukan informasi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Salah satu indikasi Kim Jong Un kritis adalah perayaan ulang tahun kakeknya, pendiri Korea Utara, Kim Il Sung pada 15 April lalu. Kim Jong Un untuk pertama kali tidak menghadiri perayaan yang setiap tahun dirayakan secara meriah di Korea Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu siapa pengganti Kim Jong Un memimpin Korea Utara jika dia tidak mampu memimpin atau meninggal ? Berikut 2 nama petinggi Korea Utara disebut akan menggantikan Kim.
1. Choe Ryong Hae, Presiden Majelis Rakyat Korea Utara.
Kim Jong Un mengangkat Choe Ryong Hae sebagai presiden Majelis Rakyat menggantikan Kim Yong Nam yang sudah 20 tahun menempati jabatan itu.
Dengan jabatan itu Choe berperan sebagai kepala negara untuk urusan luar negeri. Adapun Kim Jong Un sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara.
Peresmian jabatan baru Choe dilakukan dalam sidang Majelis Rakyat pada 12 April 2019 atau tiga hari sebelum perayaan ulang tahun Kim Il Sung.
Lahir pada 15 Januari 1950, Choe berasal dari keluarga elit Korea Utara. Ayahnya Choe Hyo'n menjabat sebagai Menteri Pasukan Bersenjata Rakyat pada 1909 hingga 1982, Wakil Ketua Komisi Pertahanan Nasional di tahun 1970-an, dan anggota Brigade 88 bersama Kim Il Sung pada akhir tahun 1930-an. Choe merupakan teman bermain anak perempuan sulung Kim Il Sung.
Choe hingga kini menjadi orang kepercayaan terdekat Kim Jong Un di samping Kim Yong Nam. Hubungan mereka dipererat karena anak laki-lakinya menikahi adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
Menurut laporan nknews.org, mengingat dua dari tiga anggota Politburo Standing Committee sudah sangat tua, maka Choe sebagai anggota ketiga yang menjabat sebagai Ketua Departemen Organisasi dan Pengarahan di Komite itu dianggap paling realistis menjadi kandidat pengganti Kim Jong Un.
Tentu saja Choe bukan satu-satunya berusia muda di jabatan top partai, namun dia satu-satunya yang secara langsung bertanggung jawab untuk semua perjanjian di tubuh top elit Korea Utara.
Meski begitu, pengganti Kim Jong Un tentu melalui proses pemilihan. Namun begitu, opsi memilih Choe dianggap paling realistis.
Lahir pada 15 Januari 1950, Choe berasal dari keluarga elit Korea Utara. Ayahnya Choe Hyo'n menjabat sebagai Menteri Pasukan Bersenjata Rakyat pada 1909 hingga 1982, Wakil Ketua Komisi Pertahanan Nasional di tahun 1970-an, dan anggota Brigade 88 bersama Kim Il Sung pada akhir tahun 1930-an. Choe merupakan teman bermain anak perempuan sulung Kim Il Sung.
Choe hingga kini menjadi orang kepercayaan terdekat Kim Jong Un di samping Kim Yong Nam. Hubungan mereka dipererat karena anak laki-lakinya menikahi adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
2. Kim Yo Jong, adik perempuan Kim Jong Un.
Jika pemilihan berdasarkan dinasti, maka adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong diperkirakan akan menggantikan dia sebagai pemimpin tertinggi Korea Utara.
Kepemimpinan perempuan ini diuji dari beberapa kali dia mewakili Kim Jong Un di event-event internasional seperti saat menghadiri Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeonhchang, Korea Selatan.
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong tiba di Bandar Internasional Incheon, Korea Selatan, 9 Februari 2018. Kim Yo Jong menjadi salah satu anggota keluarga Kim Jong Un yang pertama kali menginjakan kaki di Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-53. (Kyodo News via AP)
Dia juga disebut sebagai orang yang paling berperan di belakang layar membangun citra positif Kim Jong Un di masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
"Dia tokoh politik yang membantu Kim mempertahankan citra publik yang positif ketika dia berhadapan dengan orang asing atau orang Korea Selatan," kata Leonid Petrov, pakar Korea Utara dan pengajar senior di International College of Management di Sydney, Australia sebagaimana dikutip dari The Guardian, 20 April 2020.
Pada Maret lalu, Kim Yo Jong untuk pertama kali membuat pernyataan publik yang mengecam Korea Selatan sebagai anjing yang mengonggong ketakutan setelah Seoul memprotes uji coba meluncurkan latihan militer dengan senjata api.
Dia juga yang mengucapkan terimakasih kepada Presiden AS Donald Trump atas surat yang dikirim untuk Kim Jong Un pada Maret lalu. Surat itu memuat harapan agar hubungan kedua negara semakin baik dan tawaran untuk membantu mengatasi virus Corona.
Perjalanan karir politiknya tidak sepenuhnya mulus. Kim Yo Jong gagal memfasilitasi pertemuan kedua Kim Jong Un dan presiden Trump untuk membahas kesepakatan nuklir di Hanoi, Vietnam. Kim Jong Un mencopotnya dari jabatan top di politbiro. Dia juga dilarang tampil di publik setelah kegagalan itu.