Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kisah Haru Bocah Usap Kening Adiknya Saat Sakratul Maut

Bocah bernama Jackson, 6 tahun, dari Arkansas mengusap kening adik perempuannya, Adalynn, saat sakratul maut akibat menderita kanker.

15 Juni 2018 | 07.05 WIB

Kasih Sayang Kakak Kepada Adik Yang Kritis
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kasih Sayang Kakak Kepada Adik Yang Kritis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Foto seorang bocah mengucapkan selamat tinggal kepada adiknya yang meninggal karena penyakit kanker membuat haru biru para netizen di media sosial. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Foto itu merekam saat bocah bernama Jackson, 6 tahun, dari Arkansas, Amerika Serikat, mengucapkan selamat tinggal kepada adik perempuannya, Adalynn Joy Sooter, 4 tahun, yang sedang sakratul maut akibat kanker.

Baca: Bocah Temukan Zat Pelawan Sel Kanker pada Teh Hijau

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adalynn meninggal setelah didiagnosis dengan Diffuse Intrinsic Pontene glioma, DIPG pada November 2016.

Foto yang begitu kuat, terutama ketika menggambarkan ikatan yang tidak dapat dipisahkan antara saudara laki-laki dan saudara perempuannya, telah menarik hati banyak pengguna Internet.

"Seorang bocah kecil seharusnya tidak mengucapkan selamat tinggal pada teman mainnya, sahabatnya, adik perempuannya."

Begitulah kata-kata sang ayah, Matt Sooter menyertai fotonya yang ia bagikan di Facebook pada 3 Juni 2018. Sejak itu, foto itu menjadi viral dan menyentuh banyak hati dan mungkin membuat air mata mengalir jatuh. 

Baca: Gadis 8 Tahun Ini Divonis Kanker Payudara 

Seperti dilansir CBS News pada 13 Juni 2018, dalam gambar itu, Adalynn terlihat memegang tangan kakaknya, sementara tangan Jackson yang satunya lagi mengelus ubun-ubun adiknya.

Setelah Jackson mengusap Adalynn di malam itu, napasnya menjadi lebih lambat, jantung lebih banyak bekerja dengan detakan yang semakin tidak menentu. Beberapa saat setelahnya, Adalynn meninggal.

DIPG adalah tumor langka yang berasal dari batang otak yang mengendalikan pernapasan, denyut jantung dan otot-otot saraf yang membantu orang melihat, mendengar, berjalan, berbicara dan makan.

Baca: Waspada, Ada 4.100 Kasus Kanker Baru pada Pasien Anak Tiap Tahun

Selama Adalynn berjuang melawan DIPG, ia menjalani perawatan radiasi dan kemoterapi eksperimental serta perawatan imunoterapi.

Setelah bocah perempuannya meninggal, orang tua menyumbangkan otak hingga tulang belakang anaknya untuk keperluan penelitian ilmiah di Amerika Serikat dengan harapan menyelamatkan masa depan anak-anak dari penyakit kanker DIPG.

CBS NEWS|NST

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus