Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Ledakan Bom Hantam Bandara Afganistan, 7 Cedera

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab.

10 Agustus 2015 | 16.55 WIB

Seorang petugas kepolisian berjaga-jaga dilokasi terjadinya ledakan bom mobil di Kabul, Afganistan, 7 Agustus 2015. Setidaknya delapan orang tewas dan melaukai hampir 200 orang dalam ledakan bom tersebut. REUTERS/Omar Sobhani
Perbesar
Seorang petugas kepolisian berjaga-jaga dilokasi terjadinya ledakan bom mobil di Kabul, Afganistan, 7 Agustus 2015. Setidaknya delapan orang tewas dan melaukai hampir 200 orang dalam ledakan bom tersebut. REUTERS/Omar Sobhani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Kabul - Sebuah ledakan besar menghantam pintu masuk lapangan terbang di Kabul, Senin, 10 Agustus 2015, menyebabkan sedikitnya tujuh orang cedera.

Sumber Al-Jazeera mengatakan pelaku menggunakan sebuah mobil untuk melakukan serangan yang berlangsung di pintu masuk penumpang sipil di bandara Kabul. "Insiden tersebut menyebabkan sejumlah orang meninggal dan cedera," kata sumber, tanpa menjelaskan jumlah korban.

"Ledakan bom menyebabkan sedikitnya tujuh warga sipil cedera," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Afganistan, Senin, 10 Agustus 2015. Petugas keamanan menambahkan, target serangan bom tersebut adalah iring-iringan kendaraan bersenjata. 

Kepala Kepolisian Kabul Sayed Gul Arouhani dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan serangan bom itu dilakukan pelaku bom bunuh diri dengan cara mengendarai sebuah kendaraan melaju ke pos pemeriksaan petugas di bandara. "Dia meledakkan dirinya."

Sejumlah gambar yang diunggah media setempat menunjukkan foto asap hitam membubung dan beberapa ambulans hilir mudik ke lokasi kejadian.

Belum begitu jelas siapa berada di balik ledakan bom ini, tapi Taliban mengaku telah melakukan tiga serangan bom mematikan pada Jumat pekan lalu yang menyebabkan setidaknya 50 orang tewas. 

Pada peristiwa tersebut, seorang anggota Taliban meledakkan diri di Akademi Kepolisian Kota, Jumat petang waktu setempat, 7 Agustus 2015, yang menewaskan sekitar 20 calon polisi. Sesaat setelah ledakan, sejumlah pria bersenjata melancarkan serangan ke markas pertahanan NATO di dekat bandara. Dalam serangan tersebut, sebelas orang—termasuk seorang serdadu NATO dan delapan anggota pasukan lainnya—tewas.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL AMINUDDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Choirul Aminuddin

Choirul Aminuddin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus