Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Meksiko – Sebuah lukisan pahlawan Meksiko, Emiliano Zapata, tanpa busana menimbulkan kontroversi dan protes berujung bentrok di ibu kota Meksiko City.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zapata, yang menjadi tokoh panutan terutama bagi warga pedesaan, digambarkan mengenakan sepatu berhak tinggi, memakai topi sombrero berwarna merah muda dan menaiki kuda yang melaju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Isu lukisan Emiliano Zapata menimbulkan kontroversi,” kata Presiden Andres Manuel Lopez Obrador seperti dilansir Reuters pada Kamis, 12 Desember 2019.
Obrador mengatakan telah meminta menteri Kebudayaan untuk mengatasi isu ini dan melakukan mediasi antara pihak yang pro dan kontra.
Isu kontroversial ini telah memunculkan perdebatan soal kebebasan berekspresi dan toleransi di Meksiko.
Sejumlah pengagum Zapata, yang menyebut diri sebagai Serikat Nasional Pekerja Agrikultur, telah menyerbu museum yang menampilkan lukisan itu di ibu kota Meksiko City pada Selasa kemarin.
Mereka menuntut agar lukisan itu dicopot dari pameran dan dibakar. Demonstrasi ini lalu berubah menjadi bentrok fisik dengan petugas keamanan.
Dua orang lelaki diserang oleh orang-orang yang melontarkan hinaan bernada homofobia. Institut Nasional Seni dan Literatur mengatakan telah memberikan bantuan medis dan hukum kepada dua korban itu.
Ibu kota Meksiko City memiliki populasi gay yang cukup terlihat. Pasangan gay terlihat saling mengekspresikan satu sama lain di ruang terbuka. Mereka juga memiliki legslasi pernikahan yang setara dengan pasangan heteroseksual. Ini berlaku di 19 negara bagian dari 31 negara bagian.
Pelukis lukisan Emiliano Zapata tanpa busana, Fabian Chairez, mengatakan dia menggunakan unsur berbeda untuk mengekspresikan maskulinitas.
“Saya menggunakan elemen topi sombrero dan kuda untuk menunjukkan realita berbeda, cara berbeda untuk mewakili maskulinitas,” kata Chairez.
Namun, Eliseo Anorve, warga di Kota Meksiko City, Meksiko, berpendapat berbeda. “Zapata adalah sosok tangguh yang berani mengangkat senjata membela kaum miskin dan seluruh negara. Dia pahlawan revolusi kami dan tokoh terhormat, yang tidak layak dipermainkan,” kata Anorve, yang duduk di depan museum untuk memprotes lukisan itu.