Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Membelot ke Ukraina, Pilot Rusia Tewas Ditembak di Spanyol

Maksim Kuzminov mempermalukan Rusia ketika dia membajak sebuah helikopter militer dan menerbangkannya ke Ukraina tahun lalu.

20 Februari 2024 | 17.00 WIB

Maksim Kuzminov. newsukraine.rbc.ua
Perbesar
Maksim Kuzminov. newsukraine.rbc.ua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mayat seorang pilot Rusia yang membelot ke Ukraina tahun lalu ditemukan dengan penuh peluru di sebuah kota di Spanyol selatan, menurut media Spanyol dan Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kantor berita Spanyol EFE, dalam sebuah laporan pada Senin, mengatakan jenazah Maksim Kuzminov ditemukan di garasi bawah tanah pada 13 Februari di Kota Villajoyosa, terletak dekat Alicante di Spanyol selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kuzminov, yang mendarat di Ukraina dengan helikopter Mi-8 Agustus lalu, tinggal di Spanyol dengan paspor Ukraina dengan nama berbeda, katanya.

Juru bicara intelijen militer GUR Ukraina mengonfirmasi bahwa Kuzminov meninggal di Spanyol, namun tidak merinci penyebab kematiannya. Surat kabar Ukraina Ukrainska Pravda juga melaporkan bahwa dia ditemukan tewas tertembak.

“Kami dapat mengonfirmasi fakta kematiannya,” kata juru bicara Direktorat Intelijen Utama Andriy Yusov dalam komentarnya kepada Interfax-Ukraina.

Sementara itu, polisi Spanyol mengonfirmasi bahwa ada mayat korban penembakan yang ditemukan di kota tersebut, namun tidak mengungkapkan identitas korban.

Sebuah sumber di kepolisian Sipil Guardia Spanyol mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa korban mungkin hidup dengan identitas palsu.

Surat kabar Spanyol La Informacion, yang pertama kali melaporkan penembakan tersebut, mengatakan para penyelidik sedang mencari dua tersangka yang melarikan diri dengan kendaraan yang kemudian ditemukan terbakar di kota terdekat.

Pembelotan Kuzminov ke Ukraina tahun lalu dianggap sebagai kudeta besar bagi Kyiv. Pilot tersebut mengatakan bahwa GUR telah membujuknya untuk membelot.

“Saya menghubungi perwakilan badan intelijen Ukraina dan menjelaskan situasi saya. Saya ditawari jaminan keamanan, dokumen baru, kompensasi uang, remunerasi. Kami membahas detailnya dan mulai merencanakan penerbangan saya,” kata Kuzminov, menurut laporan Interfax Ukraina.

Pada konferensi pers, Kuzminov mengenang bagaimana dia menipu kedua awaknya namun berhasil menghentikan mereka agar tidak membunuhnya di tengah penerbangan karena dialah satu-satunya yang mampu menjaga pesawat agar tidak jatuh.

Badan intelijen Ukraina kemudian mengatakan bahwa dua rekan Kuzminov menolak untuk menyerah dan “meninggal segera setelah mendarat.”

Namun insiden tersebut menjadi skandal di Rusia, di mana media lokal melaporkan bahwa badan intelijen militer GRU memiliki perintah tetap “tidak ada tanggal kedaluwarsa” untuk membunuh pilot tersebut.

EFE, mengutip sumber GUR, mengatakan Kuzminov memutuskan untuk tinggal di Spanyol daripada tinggal di Ukraina.

Pembunuhannya di Spanyol terungkap setelah kematian pembangkang Rusia Alexei Navalny dalam keadaan yang mencurigakan di penjara Siberia.

AL JAZEERA | REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus