Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tokyo - Pemerintahan Perdana Menteri Abe Shinzo sedang memperkuat teknologi militer Jepang untuk menghadapi berbagai macam serangan militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah, misalnya, mengembangkan proyek pesawat jet tempur siluman, yang dirancang terbang dari kapal induk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah juga membuat proyek militer untuk menambah jangkauan rudal jarak jauh. Juga ada proyek pengadaan kapal amfibi.
Selain itu, pemerintah juga merancang sistem pertahanan udara canggih dari militer Jepang.
“Ini semua untuk menghadapi ancaman dari militer tetangga termasuk Korea Utara dan Cina,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 30 Juli 2020.
Saat ini, ada tim panel pengadaan radar canggih yang dipimpin bekas Menteri Pertahanan, Itsunori Onodera, yang dibentuk sejak Juni.
Ini terjadi setelah Menteri Pertahanan, Taro Kono, menghentikan rencana pembangunan radar Aegis Ashore.
Tim panel ini mengkaji rencana pembangunan sistem rudal dan membeli sistem senjata untuk keperluan ini.
Soal ini, Kono mengatakan telah memerintahkan pemindahan situs pertahanan rudal Aegis.
Ini karena booster roket untuk pencegatan rudal ke luar angkasa bisa jatuh ke area pemukiman warga.
Saat ini, Cina sedang berekspansi menambah senjata rudal balistik. Pada 2017, Korea Utara menguji coba rudal yang melewati langit Pulau Hokkaido.
“Dengan jarak deteksi tiga kali dari jarak jangkau radar Jepang saat ini, radar SPY-6 dan SPY-7 akan menambah kemampuan Jepang untuk mendeteksi serangan militer beruntun,” begitu dilansir Reuters.