Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Orang kuat yang dulu suka bangun...

Goh chok tong, 47, calon kuat pengganti pm singapura lee kuan yew. sarjana ekonomi ini sejak awal menunjukkan kepiawaiannya memimpin pelbagai perusahaan negara. sehingga lee menariknya ke parlemen.

10 September 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

IA baru 12 tahun terjun di arena politik -- selak terpilih sebagai anggota parlemen pada 1976. Tapi kini bisa dikatakan dialah orang Nomor 2 di Singapura, setelah Lee Kuan Yew. Itulah Goh Chok Tong, 47 tahun, yang disebut-sebut sebagai calon pengganti Lee di kursi perdana menteri. Tapi, jalan yang ditempuh ayah sepasang anak kembar itu bukan tak panjang. Goh yang berasal dari keluarga elite, menamatkan kuliah di jurusan ekonomi Universitas Singapura pada 1964 dengan pujian. Dua tahun kemudian pemuda berotak encer itu mendapat beasiswa dari William College, Massachusetts, Amerika, dan menggondol gelar master dalam studi ekonomi pembangunan. Sekembali di Singapura, ia bekerja sebagai pegawai negeri di Kementerian Keuangan. Tahun 1969, Goh bertugas sebagai manajer perencanaan dan proyek perusahaan perkapalan Neptune Orient Lines, milik pemerintah Singapura. Tempo empat tahun ia sudah menjabat sebagai direktur pelaksana perusahaan itu. Goh dinilai berhasil memimpin dan menjadikan Neptune Orient Lines sebagai perusahaan negara yang menguntungkan. "Memimpin perusahaan perkapalan harus kuat berargumentasi," ujar Goh membeberkan kunci keberhasilannya. Keberhasilan Goh mengemudikan Neptune Orient Lines, atau bisa jadi karena kepiawaiannya berargumentasi, membuat Lee mengincar tokoh muda itu. Lee pulalah yang minta Goh terjun ke dunia politik. Semula Goh menolak. Tapi, karena didesak terus oleh orang kuat Singapura itu, dengan berat hati Goh meninggalkan posisinya di Neptune Orient Lines. Pada Pemilu 1976, Goh berhasil meraih kursi anggota parlemen. Pria berkaca mata yang gemar tenis dan golf ini segera melesat sebagai calon yang dipersiapkan untuk memimpin PAP. Setahun setelah menjadi anggota parlemen, Goh diangkat sebagai menteri keuangan Setelah itu, ia dipindahkan dari pos yang satu ke pos yang lain. Tahun 1979, ia diangkat sebagai menteri perindustrian dan perdagangan. Itulah ujian yang diberikan Lee terhadap Goh, yang diandalkannya sebagai penggantinya. Tapi jalan ke kursi perdana menteri bagi Goh baru terlihat setelah ia diangkat sebagai asisten kedua Sekretaris Jenderal PAP pada Maret 1979. Tugas pertama yang diberihan kepada Goh, setelah menjadi orang Nomor 3 dalam hierarki partai, sesudah Lee dan Ong Pan Boon, adalah mengetuai komite pemilihan selang untuk 11 kursi parlemen, dan menyiapkan Pemilu 1980. Ia berhasil menyelesaikan tugas itu dengan nilai pujian. Pengalaman sebagai penanggung jawab kampanye partai pada pemilu 1980 itu sekaligus mengubah berbagai kebiasaan Goh. Di antaranya, kebiasaan bangun siang. "Saya biasanya bangun telat. Baru jam sembilan sampai ke kantor. Dengan kesibukan mengurus kampanye saya harus bangun lebih pagi," katanya ketika itu. Prestasi sebagai manajer kampanye partai itu pula yang mengantar Goh mengepalai tim seleksi calon pemimpin generasi ketiga PAP (lihat Biar Iblis Asal Dikenal). Setelah itu, ia berturut-turut menjabat menteri kesehatan merangkap menteri muda pertahanan, lalu menteri kesehatan merangkap menteri pertahanan, sebelum akhirnya "resmi" menjadi tokoh Nomor 2 Singapura. Pemimpin bagaimana sesungguhnya yang didambakan Singapura sepeninggal Lee nanti? "Orang Singapura menginginkan pemimpin yang arif, scperti seorang gentleman gaya konfusius. Dan, secara moral tak tercela," kata Goh. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus