Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pemilu 2024, Pasangan Prabowo-Gibran Menang di TPS Tokyo

Hasil penghitungan suara Pemilu 2024 di TPS Tokyo, Jepang menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran unggul di peringkat pertama.

14 Februari 2024 | 17.19 WIB

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenakan blus berwarna hitam dengan kerah putih saat melakukan pencoblosan untuk Pemilu 2024 di TPS 156, Pesona Khayangan, Depok, Rabu, 14 Februari 2024. Sejumlah menteri dan politikus terlihat mengenakan baju berwarna hitam saat mencoblos. Instagram/Retno Marsudi
Perbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenakan blus berwarna hitam dengan kerah putih saat melakukan pencoblosan untuk Pemilu 2024 di TPS 156, Pesona Khayangan, Depok, Rabu, 14 Februari 2024. Sejumlah menteri dan politikus terlihat mengenakan baju berwarna hitam saat mencoblos. Instagram/Retno Marsudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul sementara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Tokyo, Rabu, 14 Februari 2024. “Hasil penghitungan ini hanya surat suara dari TPS, untuk surat suara via pos, belum kami lakukan penghitungan,” kata Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Tokyo Makmur Lubis di Tokyo, Rabu, 14 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan hasil penghitungan dari ketiga TPS, total suara yang dinilai sah dari tiga TPS, yakni 2.571 suara. Pasangan Prabowo-Gibran memperoleh 1.241 suara, sementara itu pasangan nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 812 suara dan pasangan nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 505 suara. Adapun surat suara tidak sah sebanyak 11 buah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghitungan suara dimulai sejak pukul 09.00 waktu Jepang atau pukul 07.00 WIB dengan disaksikan Panwaslu Tokyo serta para saksi dari setiap partai politik.

Merujuk pada data PPLN Tokyo, surat suara capres-cawapres yang terpakai 2.571 lembar, rusak 17 lembar, dan tidak terpakai 319 lembar. Sementara itu, untuk surat suara calon legislatif yang terpakai 2.571 lembar, rusak 25 lembar dan tidak terpakai 308 lembar.

“Kita hitung ulang jumlah yang ada dengan di data sesuai apa tidak. Sesuai yang kita lihat, tidak ada perdebatan,” katanya.

Proses penghitungan surat suara melalui pos akan dilakukan pada 17 -22 Februari mendatang.

Selain di Tokyo, ribuan warga negara Indonesia atau WNI memadati TPS di Osaka. Sebanyak 1.183 WNI menggunakan hak pilihnya di Osaka.

“Pemilih yang hadir dan mencoblos di TPS sebanyak 1.183 termasuk DPK (Daftar Pemilih Khusus),” kata Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Osaka saat dihubungi di Tokyo, Rabu.

Jumlah tersebut kurang dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terdaftar untuk mencoblos TPS, yakni 696 pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.

“Pelaksanaan Pemilu metode TPS cukup lancar karena kami ada tiga TPS dan Daftar Pemilih Tambahan cukup banyak dan memang yang mendaftarkan ini jauh’-jauh kan jangkauannya wiayah Osaka ini cukup besar,” katanya.

Dia mengatakan sebetulnya jumlah DPTb cukup besar, yakni 2.561 pemilih hingga PPLN Osaka mengakomodasi agar mereka dapat memilih lewat pos.

“KPU sudah membuka bahwa DPTb bisa dilakukan melalui pos, sehingga kami dengan PPLN Tokyo koordinasi agar sama kebijakannya bahwa PPLN di Jepang itu mengakomodasi untuk pemilihan metode DPTb melalui pos,” katanya.

Berdasarkan data PPLN Osaka, Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 9.03 pemilih dengan rincian pemilih melalui pos 1.879 orang dan melalui TPS 7.174 orang.

Fauzan menyebutkan surat suara yang telah kembali ke PPLN Osaka, yakni 2.213 pemilih.

Penghitungan suara TPS dimulai pada 14 Februari, sementara itu penghitungan suara pemilih melalui pos pada 17-22 Februari, sehingga bagi pemilih yang masih belum mengirim surat suaranya yang sudah dicoblos masih bisa diterima hingga 16 Februari.

Terkait pencegahan potensi kecurangan, Fauzan mengatakan pihaknya tidak menerima pemilih yang datang ke TPS sementara status surat suara yang dikirimkan melalui pos sudah diterima serta pemilih yang ingin mencoblos di TPS Osaka, tetapi masih terdaftar di DPT Indonesia.

“Walaupun surat RTS (return to sender) itu banyak di TPS kami, kami tidak bisa menggunakannya karena status yang bersangkutan sebagai DPT pos itu sudah terkirim. Kalau pindah alamat itu pasti balik ke kami suaranya,” katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus