Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Berita Tempo Plus

Rujuk Dua Seteru Teluk

Iran dan Arab Saudi memulihkan hubungan yang tegang selama puluhan tahun. Akankah menuju perdamaian di Teluk?

26 Maret 2023 | 00.00 WIB

Wang Yi, anggota Politbiro Partai Komunis China bersama Ali Shamkhani  (kanan) Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dan Menteri Negara dan Nasional penasihat keamanan Arab Saudi Musaad bin Mohammed Al Aiban (kiri) di Beijing, Cina 10 Maret 2023. China Daily via REUTERS
Perbesar
Wang Yi, anggota Politbiro Partai Komunis China bersama Ali Shamkhani (kanan) Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, dan Menteri Negara dan Nasional penasihat keamanan Arab Saudi Musaad bin Mohammed Al Aiban (kiri) di Beijing, Cina 10 Maret 2023. China Daily via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Iran dan Arab Saudi mencapai kesepakatan damai di Beijing.

  • Negara-negara Teluk sudah tidak tahan lagi pada perang yang terus melanda kawasan.

  • Kesepakatan Iran-Saudi diharapkan berdampak positif bagi Timur Tengah.

PERDAMAIAN itu akhirnya tercapai di Beijing, Cina, pada Jumat, 10 Maret lalu. Setelah puluhan tahun tegang, pemerintah Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi bersepakat menormalkan hubungan kedua negara dengan dimediasi Republik Rakyat Cina.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus