Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - BUMN asal Malaysia, Petronas, pada Selasa, 28 Desember 2021, mengungkap telah melakukan antisipasi pemulihan permintaan minyak akibat dampak pandemi Covid-19, yang masih rapuh dan tidak pasti dalam beberapa tahun ke depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Petronas dalam laporan aktivitas periode 2022 – 2024, menyebut optimis dengan pemulihan ekonomi Malaysia, namun masih tetap berhati-hati dan harus siap menghadapi gejolak harga minyak.
“Jalan menuju pemulihan permintaan minyak yang berkesinambungan, masih rapuh dan belum pasti karena dampak munculnya varian baru Covid-19, yang memicu dilakukannya lockdown,” demikian keterangan Petronas.
Pom bensin petronas Bekasi. TEMPO/Subekti
Harga minyak pada November 2021 lalu sempat terpuruk gara-gara varian omicron, namun secara garis besar sudah pulih dan naik sekitar 50 persen pada tahun ini. Kenaikan itu didukung oleh membaiknya permintaan dan pemangkasan suplai oleh Organisation of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya.
Setelah tahun 2024, Petronas memproyeksikan outlook positif bagi aktivitas pengeboran minyaknya dan stabilitas untuk fabrikasi struktur serta fasilitas bahwa laut karena terus berusaha memonetisasi sumber daya minyak dan gasnya.
Dalam laporannya, Petronas mengatakan harga spot gas alam diperkirakan fluktuatif pada tahun-tahun mendatang. Penyebabnya pola cuaca dan potensi perubahan kebijakan, yang bisa mengubah dinamika permintaan dan penawaran. Petronas mengatakan saat ini banyak proyek gas dan minyak yang diharapkan siap untuk dipasang dan dioperasikan pada 2023 dan 2024.
Sumber; Reuters
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.