Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 28 tahun silam, tepatnya 4 November 1995 Perdana Menteri atau PM Israel Yitzhak Rabin tewas dibunuh. Dia ditembak saat menghadiri rapat umum perdamaian massal di Tel Aviv, Israel. Berikut kilas balik kematian Rabin, pemimpin perdamaian Palestina-Israel.
Pada Juni 1992, Yitzhak Rabin berhasil menjabat kembali sebagai perdana menteri. Ia naik setelah Partai Buruh meraih kemenangan dalam pemilihan di tahun itu. Sebelumnya, disebutkan Britannica, Rabin mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri pada kampanye 1977. Ia kemudian aktif di dunia politik sebagai menteri pertahanan pada pertengahan 1980-an.
Setelah dilantik, Rabin terlibat dalam perundingan rahasia dengan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina Oslo (PLO) Yasser Arafat. Pada September 1993, Yitzhak Rabin menandatangani kesepakatan bahwa Israel akan menarik diri dari wilayah yang telah diokupasi.
Dalam perjanjian itu, Israel mengakui PLO dan setuju untuk menerapkan pemerintahan mandiri terbatas bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Namun demikian, konsesi teritorial tersebut menimbulkan pertentangan yang kuat di antara banyak warga Israel, khususnya para pemukim di Tepi Barat.
Sabtu malam pada 4 November 1995, mimpi buruk melanda seluruh Israel dan Timur Tengah. Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dikabarkan tewas ditembak saat menghadiri rapat umum perdamaian untuk mendukung Perjanjian Israel-PLO di Lapangan Raja Israel di Tel Aviv.
Melansir dari theguardian.com, Yitzhak Rabin ditembak dari jarak dekat saat berjalan menuju pintu mobilnya. Ia dihantam tiga tembakan dari pistol semi-otomatis kaliber Beretta 84F .380 ACP milik seorang ultranasionalis Israel, Yigal Amir. Saat itu juga, pria berusia 25 tahun itu ditahan karena penembakan tersebut.
Dua peluru mengenai punggung Rabin. Tembakan ketiga meleset dari Rabin dan mengenai penjaga keamanan Yoram Rubin hingga terluka ringan. Kurang dari satu jam kemudian Rabin dinyatakan meninggal di rumah sakit Ichilov di Tel Aviv. Ia tewas di meja operasi karena kehilangan darah dan paru-parunya bocor, dikutip dari history.com.
Dikutip dari jewishvirtuallibrary.org, jenazah Yitzhak Rabin dibawa ke Gunung Herzl di Yerusalem. Sebelum disemayamkan, puluhan ribu pelayat hadir, termasuk pemimpin dunia Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Ibu Negara Hillary Clinton, Presiden Mesir Hosni Mubarak dan Raja Yordania Hussein.
KHUMAR MAHENDRA I ANANDA RIDHO SULISTYA
Pilihan Editor: Profil Yitzhak Rabin Perdana Menteri Israel Peraih Nobel Perdamaian Bersama Yasser Arafat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini