Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Polisi Tangkap Puluhan Orang Dalam Unjuk Rasa Usai Pemilu AS

Kepolisian Amerika Serikat menangkap 10 orang di Portland dan 50 di New York dalam demonstrasi yang berlangsung pada malam hari usai Pemilu AS

5 November 2020 | 17.30 WIB

Langkah Presiden Amerika Donald Trump menggugat proses Pemilu AS mendapat kecaman di negara bagian Michigan. Unjuk rasa damai digelar di depan Kantor Gubernur Michigan untuk menunjukkan protes itu, Rabu, 4 November 2020
Perbesar
Langkah Presiden Amerika Donald Trump menggugat proses Pemilu AS mendapat kecaman di negara bagian Michigan. Unjuk rasa damai digelar di depan Kantor Gubernur Michigan untuk menunjukkan protes itu, Rabu, 4 November 2020

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, - Kepolisian Amerika Serikat menangkap 10 orang di Portland dan 50 lainnya di New York dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada malam hari usai pemilihan umum (Pemilu AS). Demonstran mendesak agar penghitungan suara tetap dilanjutkan tanpa hambatan apapun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Semua kerusuhan terjadi di pusat kota. Kami telah melakukan 10 penangkapan,” kata juru bicara Kepolisian Portland dikutip dari Reuters, Kamis, 5 November 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Demonstrasi terlihat di beberapa kota AS lainnya seperti Atlanta, Detroit, New York, dan Oakland. Di New York, massa dilaporkan berbaris di sepanjang Fifth Avenue Manhattan. "Hitung setiap suara!" teriak mereka.

Unjuk rasa di New York mulanya berlangsung damai dan massa sempat membubarkan diri. Namun, seperti dilaporkan WABC-TV, beberapa orang kembali, menyalakan api dan melakukan perusakan.

Kepolisian New York mengatakan bahwa petugas tidak akan mentolerir aktivitas ilegal. "Kami mendukung hak setiap orang untuk mengekspresikan diri, tetapi menyalakan api menempatkan orang lain dalam risiko tidak akan ditolerir," tulis NYPD di Twitter.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengklaim dirinya menang dari Joe Biden meski jutaan suara belum seluruhnya dihitung. Trump menyatakan akan menggugat ke Mahkamah Agung AS dan membawa masalah ini ke pengadilan federal untuk menghentikan penghitungan suara.

Pernyataan Trump ini bukan hal yang aneh. Pasalnya ia kerap meragukan pemilihan via pos. Dengan pandemi Covid-19 jumlah warga AS yang memilih via pos pun melonjak. Alhasil waktu untuk menghitung surat suara ini bisa berhari-hari

Kubu calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengecam pernyataan Donald Trump itu. "Sangat keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar," kata Manajer Kampanye Biden, Jen O’Malley Dillon, dikutip dari USA Today, Rabu, 4 November 2020.

Dillon mengatakan pernyataan capres dari Partai Republik itu keterlaluan. "Ini adalah upaya telanjang untuk mengambil hak-hak demokratis warga negara Amerika," ucap dia.

REUTERS | FOXNEWS

Sumber
https://www.foxnews.com/us/nyc-police-election-protests
https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN27L0LN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus