Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Sebelum dikenal sebagai ibu negara menemani suaminya Xi Jinping sebagai Pemimpinan Cina, Peng Liyuan sudah dikenal sebagai salah satu bintang penyanyi terkenal di Cina. Peng Liyuan fokus bernyanyi bidang foklor khususnya menyanyikan lagu rakyat-rakyat yang menggambarkan kebangkitan Cina.
Melansir latimes.com, Peng Liyuan memeroleh populeritasnya pertama kali sebagai penyanyi sopran ketika tampil di acara CCTV New Year’s Gala, sebuah program perayaan tahun baru televisi Cina yang ditayangkan setiap tahun. Dikenal dengan sebutan ‘Peri Peony’, Peng Liyuan pernah bergabung dalam Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di awal karirnya.
Selama menjadi penyanyi, dirinya sering tampil di televisi pemerintah untuk menyanyikan lagu-lagu propaganda Cina. Beberapa single propaganda terkenalnya, antara lain People from Our Village, Zhumulangma (Gunung Everest), dan In the Field of Hope.
Dirinya juga pernah terlibat dalam serial TV populer The Water Margin (1998) sebagai penyanyi soundtracknya. Tak hanya aktif di bidang tarik suara, Peng juga terjun ke dalam dunia peran, yang ditandai dengan dirinya memeroleh penghargaan tertinggi teater Cina, Plum Blossom Award, atas peran utama yang dimainkannya dalam The White-Haired Girl.
Melansir laman forbes.com, selain aktif di bidang dunia hiburan, Peng Liyuan juga berkontribusi di bidang sosial. Dirinya turut mempromosikan pendidikan di perdesaan Cina melawan HIV/AIDS dan TBC yang tergabung dalam organisasi World Health Organization (WHO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia pernah masuk daftar ke-57 sebagai Wanita Paling Berpengaruh versi Forbes pada 2014.
Pada Juli 2018 lalu, Peng bertemu dengan direktur jendral UNESCO untuk membahas promosi pendidikan perempuan internasional. Pada tahun ini, dirinya menyatakan bahwa Cina bersedia untuk memberikan kontribusi yang lebih besar pada tujuan kesehatan berkelanjutan WHO 2030.
Lahir pada 20 November 1962, keberadaan Peng Liyuan bagi dinamika politik Cina memegang peran penting sebagai peningkat citra Cina di mata negara-negara Barat. Dijelaskan dalam laman bbc.com, media barat memframing Peng Liyuan sebagai First Lady of China. Peng Liyuan yang merupakan sosok selebritas, diharapkan dapat memberikan citra baru terhadap Partai Komunis China yang dikenal kaku, menjadi sebuah negara komunis yang menyenangkan.
Peng Liyuan bertemu dengan Xi Jinping pada 1986 dan menikah setahun kemudian. Hasil pernikahannya dengan Xi Jinping menghasilkan satu buah hati cantik bernama Xi Mingze yang lahir pada 1992.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Hobi Presiden Cina Xi Jinping Baca Buku Sastra Klasik, Terobsesi Karya Goethe
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini