Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TUHAN, jadikanlah ini sebagai pemilu yang terakhir," ujar Presiden Leonid Kuchma. Doa itu didaraskan Kuchma bagi Ukraina, yang melangsungkan pemilu ulang pada Ahad, 26 Desember silam. November lalu, negeri ini sudah melaksanakan pemilu. Namun hasilnya justru mengantarkan Ukraina ke tubir perpecahan. Dua kandidat presiden, Viktor Yushchenko dan Viktor Yanukovych, sama-sama mengklaim diri sebagai pemenang. Maka, Mahkamah Agung Ukraina menetapkan pemilu ulang untuk menghindari perpecahan lebih lanjut. Ini kondisi terparah sejak negeri terbesar kedua di Eropa Timur itu merdeka dari Uni Soviet pada 1991.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo