Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Rumahnya Diserang Drone Peledak, PM Irak Minta Rakyat Tetap Tenang

Kelompok oposisi meragukan serangan drone adalah upaya pembunuhan terhadap PM Irak.

7 November 2021 | 16.00 WIB

Presiden AS Joe Biden menyalami Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi selama pertemuan bilateral di Oval Office Gedung Putih di Washington, AS, 26 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein]
Perbesar
Presiden AS Joe Biden menyalami Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi selama pertemuan bilateral di Oval Office Gedung Putih di Washington, AS, 26 Juli 2021. [REUTERS/Evelyn Hockstein]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi selamat dari upaya pembunuhan. Sebelumnya sebuah pesawat tak berawak atau drone yang sarat dengan bahan peledak menargetkan kediamannya di ibukota, Baghdad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Mustafa al-Kadhimi lolos tanpa cedera. Namun menurut sumber keamanan setempat kepada Reuters, setidaknya enam anggota keamanan pribadi perdana menteri terluka dalam serangan di hari Minggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyikapi serangan tersebut, Al-Kadhimi mengimbau rakyat Irak agar tetap tenang dan menahan diri. "Saya baik-baik saja, puji Tuhan, dan saya menyerukan agar semua orang tenang dan menahan diri demi kebaikan Irak," katanya melalui Twitter.

Mustafa al-Kadhimi muncul di televisi Irak, duduk di belakang meja dengan kemeja putih. Ia tampak tenang. "Serangan roket dan drone oleh para pengecut yang tidak membangun tanah air dan membangun masa depan," katanya.

Serangan dini hari terjadi setelah protes mematikan di ibukota Irak atas hasil pemilihan umum pada 10 Oktober. Kelompok yang memimpin protes adalah milisi bersenjata lengkap yang didukung Iran, yang kehilangan banyak kekuasaan parlementer dalam pemilihan. Mereka menuduh ada kecurangan dalam pemungutan suara dan penghitungan suara.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Minggu tersebut. “Pasukan keamanan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan upaya yang gagal ini,” demikian pernyataan resmi militer Irak. Dua pejabat pemerintah mengatakan kediaman al-Kadhimi telah terkena satu ledakan.

Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera, melaporkan dari Baghdad, mengatakan penduduk mendengar ledakan dan tembakan dari Zona Hijau. Keamanan telah diperketat di dalam dan sekitar distrik pusat.

Juru bicara milisi pro-Iran, yang dikenal sebagai Hashd al-Shaabi, meragukan serangan drone tersebut adalah upaya pembunuhan perdana menteri. Dia menuduh serangan itu sengaja dibuat untuk menyalahkan pengunjuk rasa.

Serangan itu terjadi setelah hasil pemungutan suara menuai protes para pengunjung rasa yang didukung partai-partai oposisi. Unjuk rasa itu berubah menjadi kekerasan pada Jumat lalu. Para demonstran melempari polisi dengan batu di dekat Zona Hijau.

Polisi menanggapi dengan gas air mata dan tembakan langsung. Satu demonstran tewas akibat kerusuhan.

REUTERS | AL JAZEERA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus