Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Rusia Menuduh Prancis Diskriminasi Atlet Berhijab di Olimpiade Paris

Sprinter asal Prancis Sounkamba Sylla mengatakan dia dilarang menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Paris karena dia mengenakan jilbab.

26 Juli 2024 | 19.30 WIB

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Perbesar
Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Jumat, 26 Juli 2024, komplain keputusan Prancis melarang atlet berhijab pada Olimpiade Paris adalah "tindakan segregasi yang mencolok". Pernyataan itu muncul sehari setelah pelari cepat (sprinter) asal Prancis Sounkamba Sylla mengatakan dia dilarang menghadiri upacara pembukaan Olimpiade karena mengenakan jilbab.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tindakan segregasi terang-terangan lainnya terjadi di Paris kemarin... Sudah jelas bahkan sebelum Olimpiade, acara olahraga ini tidak ada hubungannya dengan tujuan gerakan Olimpiade dan dalam semua hal bertentangan dengan semangat Olimpiade," kata Zakharova. Dia membandingkan larangan tersebut dengan diskriminasi yang dihadapi atlet dan jurnalis Rusia dan Belarusia di Olimpiade.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sekali lagi (Barat) melanggar semangat olahraga di luar politik. Bertentangan dengan klaim beberapa pejabat Prancis mereka berjuang untuk keberagaman dan kebebasan berekspresi, mereka yang tidak setuju secara nyata dan mencolok dikenai sanksi," kata Zakharova. Dia menambahkan Olimpiade Paris kini tidak punya alasan untuk dipandang sebagai ajang olahraga yang terbuka, adil, atau demokratis.

Olimpiade Paris 2024 akan diselenggarakan mulai 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Sedangkan Paralimpiade akan berlangsung mulai 28 Agustus hingga 8 September 2024. Olimpiade Paris kali ini penuh dengan risiko keamanan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Sekitar 45 ribu polisi, 10 ribu tentara dan 2 ribu staf keamanan swasta akan menjamin keamanan parade di sepanjang sungai Seine, tepiannya dan monumen-monumen di sekitarnya. Menjelang Olimpiade Paris 2024, unjuk rasa digelar di mana-mana dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Sumber: Sputnik

Pilihan editor: Dianggap Kuliner Ekstrem, Serangga Dianggap Layak Dikonsumsi di Singapura

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus