Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Boeing menghadapi jalan buntu dengan maskapai asal Irlandia, Ryanair. Produsen pembuat pesawat asal Amerika Serikat itu mengatakan telah mengakhiri pembicaraan dengan Ryanair soal rencana pembelian 10 unit pesawat 737 MAX yang bernilai puluhan miliar USD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pembicaraan bisnis itu mentok karena harga belum cocok.
Pesawat Ryanair. REUTERS/Phil Noble
Keputusan pembatalan pembelian pesawat yang akan go publik sangat jarang terjadi, apalagi negosiasi Ryanair dengan Boeing sudah berjalan berbulan-bulan. Padahal jika Ryanair jadi melakukan pembelian, maka itu akan mendorong rasa percaya diri pada Boeing dalam membuat pesawat MAX setelah pesawat jenis ini dikandangkan selama 20 bulan gara-gara dua kecelakaan fatal. Bukan hanya itu, order dari Ryanair ini juga bisa mempercepat pemulihan industri penerbangan dari pandemi Covid-19.
Ryanair adalah salah satu konsumen Boeing terbesar di Eropa. Maskapai itu memesan pesawat dengan 210 tempat duduk sampai 197 tempat duduk untuk jenis MAX 8-200.
Sedangkan order yang batal tersebut senilai USD 33 miliar (Rp 470 triliun) untuk pesawat bertempat duduk 250 – 230 tempat duduk pesawat jenis MAX sebanyak 10 unit. Analis memperkirakan meski sudah ada diskon besar-besaran kesepakatan seperti itu biasanya lebih dari USD 10 miliar (Rp 142 trilun).
Akan tetapi, pada akhir pekan lalu, CEO Ryanair Group Michael O’Leary mengatakan pihaknya pesimis bisa dicapai kata sepakat secepatnya. Dia bahkan terkejut jika kesepakatan bisa dicapai pada tahun ini. Lalu pada Senin, 6 September 2021, O’Leary mengatakan negosiasi dengan Boeing sudah gagal.
Sumber: Reuters