Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres pada Ahad memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB “mungkin merupakan kejahatan perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hal ini diungkapkan juru bicara Guterres setelah tank-tank Israel menerobos gerbang pangkalan penjaga perdamaian di Lebanon selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Itu adalah tuduhan terbaru atas pelanggaran dan serangan Israel terhadap misi penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL, dalam beberapa hari terakhir.
“Penjaga perdamaian UNIFIL tetap berada di semua posisi dan bendera PBB terus berkibar,” kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
“Sekretaris Jenderal menegaskan kembali bahwa personel UNIFIL dan lokasinya tidak boleh menjadi sasaran. Serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional. Itu mungkin merupakan kejahatan perang,” katanya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan agar pasukan penjaga perdamaian mundur, balik menuding bahwa mereka memberikan “perisai manusia” untuk Hizbullah selama serangan Israel ke Lebanon selatan.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengatakan dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama sebuah pangkalan dan masuk secara paksa sebelum fajar pada Ahad.
Setelah tank-tank itu pergi, peluru meledak sejauh 100 meter, melepaskan asap yang menyebar ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB sakit, katanya dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengklaim aksiini sebagai balasan karena pejuang Hizbullah telah menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukan Israel, melukai 25 di antaranya. Serangan itu terjadi sangat dekat dengan pos UNIFIL dan sebuah tank yang membantu mengevakuasi korban yang terkena tembakan kemudian mundur ke pos UNIFIL, katanya.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres: “Waktunya telah tiba bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng Hizbullah dan dari zona tempur.”
Hizbullah membantah pihaknya memanfaatkan kedekatan pasukan penjaga perdamaian untuk melakukan perlindungan.
UNIFIL mengatakan serangan Israel sebelumnya terhadap menara pengawas, kamera, peralatan komunikasi dan penerangan telah membatasi kemampuan pemantauannya. Sumber-sumber PBB mengatakan mereka khawatir pelanggaran hukum internasional dalam konflik tersebut tidak mungkin dipantau.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam panggilan telepon pada Ahad dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, “menekankan pentingnya Israel mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasukan UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon,” menurut pembicaraan tersebut.
REUTERS