Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
FETHULLAH Gulen, 75 tahun, kumisnya putih, rambutnya yang tak lebat lagi juga putih. Dia seperti seorang kakek yang senang bercerita dan menyayangi cucu-cucunya. Pengikutnya yang fanatik menyebutnya waliyullah, wali Allah. Namun, di mata rezim yang berkuasa di Ankara, dia teroris yang harus bertanggung jawab atas sejumlah kisruh politik di negara itu, termasuk upaya kudeta berdarah yang gagal pada Jumat dua pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo