Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Manila - Uji coba peluru kendali Korea Utara yang menjadi perhatian dunia tak luput dari perhatian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN Plus Three yang dihelat di Manila, Filipina, Jokowi mengatakan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN Plus Three sangat paham bahwa dari segi politik dan keamanan wilayah Semenanjung Korea rentan ketegangan.
Menurut dia, posisi Indonesia dan Asean sudah sangat jelas terhadap situasi di Semenanjung Korea. "Yaitu, mendesak Korea Utara untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Jokowi di KTT Asean Plus Three pada Selasa, 14 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Resolusi DK PBB yang dimaksud terutama tentang pelaksanaan uji coba peluru kendali oleh Korea Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KTT Asean Plus Three ke-20 diikuti 13 negara-negara anggota Asean dan tiga negara lain, yakni Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Acara ini berlangsung di sela-sela KTT Asean ke-31 di Manila, pada 13-14 November 2017.
Jokowi mengatakan, kerjasama Asean Plus Three sangat penting dan strategis, baik dari sisi politik maupun ekonomi. Bahkan, stabilitas dan kesejahteraan masyarakat di kawasan ini bergantung pada cara mengelola forum Asean Plus Three, termasuk hubungan masing-masing negara anggota ASEAN.
“Dengan menjaga komitmen politik maupun ekonomi (lewat kerjasama dalam) ASEAN Plus Three kita akan melibat Asia Timur dan Asia Tenggara yang damai dan Sejahtera,” ujar Jokowi
Supaya kemitraan ekonomi berlanjut, Jokowi berharap para pemimpin negara segera menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership. Pemerintah Indonesia berpandangan, perlu dorongan kebijakan domestik dalam penghilangan atau pengurangan hambatan-hambatan perdagangan baik tarif maupun nontarif.