Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Siap Menyambut Kaisar Baru, 6 Fakta Kekaisaran Jepang

Masyarakat tinggal menghitung hari menuju era kekaisaran Jepang baru yang akan dipimpin oleh putra Kaisar Akihito, yakni Putra Mahkota Naruhito.

25 April 2019 | 20.00 WIB

Putra Mahkota Jepang Naruhito dan Putri Masako, saat menghadiri penobatan Raja Belanda Willem Alexander di Istana Kerajaan Amsterdam, Belanda (30/4).(AP Photo/Michel Porro)
Perbesar
Putra Mahkota Jepang Naruhito dan Putri Masako, saat menghadiri penobatan Raja Belanda Willem Alexander di Istana Kerajaan Amsterdam, Belanda (30/4).(AP Photo/Michel Porro)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Jepang bersiap menyambut Kaisar yang baru pada 1 Mei 2019 setelah Kaisar Akihito memutuskan turun takhta per 30 April 2019. Jepang selanjutnya akan dipimpin Putra Mahkota Naruhito, 59 tahun, yang menamai Kekaisarannya Reiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berikut 6 fakta tentang kekaisaran Jepang:

  1. Kekaisaran Jepang diyakini sebagai salah satu system monarki tertua di dunia. Dokumen sejarah pada abad ke delapan menyebut Dewi Matahari Amaterasu Omikami mewarisi cucunya sebuah cermin, perhiasan dan sebuah pedang. Cucu tersebut diyakini menjadi Kaisar pertama Jepang yang dinamai Jimmu. Kekaisaran ini memerintah pada era 660 – 585 sebelum masehi. Namun muncul keraguan terkait eksistensi kekaisaran ini.

 Baca: 5 Hal yang Dirindukan Untuk Kembali Berlibur di Jepang

  1. Seperti yang tercantum dalam sejarah konstitusi, seorang Kaisar Jepang tidak terlibat secara langsung dalam pemerintahan atau politik Jepang. Kaisar hanya sebagai simbol agama maupun kekuatan politik. Sedangkan di bawah konstitusi Meiji 1889, Kaisar menjadi simbol negara saja.

 

  1. Selama perang, para pemimpin Jepang kala itu menggunakan ideologi agama Shinto dan atas nama kaisar untuk mengerahkan massa guna melawan Perang Dunia II. Namun paska-perang, konstitusi Jepang memisahkan urusan agama dan negara. Negara Shinto pun dihapuskan. Kaisar Jepang hanya memimpin 20 kali ritual dalam agama Shinto setiap tahunnya, dimana hal ini terpisah dari tugasnya sebagai kaisar dan pribadi.

 Baca: Warga Cina Persoalkan Penamaan Kekaisaran Jepang Setelah Akihito

  1. Kaisar Akihihto yang lahir pada 1933, berupaya keras memulihkan kembali hubungan Jepang dan negara Asia lainnya pascaperang demi mewujudkan dunia yang damai. Ia dan istrinya Permaisuri Michiko membuka diri dengan mendekatkan kepada rakyatnya.

 

  1. Warisan kekaisaran Jepang sepenuhnya diturunkan kepada laki-laki, sehingga kepemimpinan Naruhito nantinya diwariskan kepada saudara laki-lakinya Pangeran Akishino karena Putra Mahkota Naruhito tak punya anak laki-laki.

 

  1. Alasan kesehatan menjadi penyebab Kaisar Akihito mengundurkan diri atau tepat setelah operasi Jantung dijalaninya. Keputusan ini menjadi sejarah baru setelah Kaisar Kokaku pada 1817 tercatat sebagai kaisar yang terakhir kali mengundurkan diri.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reuters| Panji Moulana

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus