Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bersumpah akan mengundurkan diri dari jabatannya jika kalah dalam pemilihan tahun depan.
Sisi menyatakan sumpahnya Selasa, 25 April 2017, dalam sebuah acara tanya jawab pada Konferensi Pemuda terkait dengan pemilihan presiden pada 2018.
Baca: Jenderal Sisi Mencalonkan Diri Menjadi Presiden Mesir
"Saya bersumpah demi Allah, saya akan mengundurkan diri bila rakyat Mesir tidak menghendaki saya untuk jabatan kedua," kata Sisi ketika ditanya mengenai hasil pemilihan presiden tahun depan.
"Saya mengatakan kepada kalian semua, mengapa saya selalu menyampaikan bahwa Allah telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk beriman atau tidak. Allah juga memberikan kebebasan kepada manusia untuk memilih siapa yang mereka kehendaki atau tidak."
Dia menjelaskan, "Saya tidak akan membiarkan diri saya melawan kehendak kalian semua."
Menurutnya, rakyat Mesir memiliki hak ambil bagian dalam pemilihan umum yang adil untuk memasukan bahwa suara mereka didengar.
Pada 2013, ketika Sisi menjababat sebagai Menteri Pertahanan, dia memimpin kudeta militer menjatuhkan Mohammad Morsi, presiden sipil pertama hasil pemilihan paling bebas di Mesir.
Setahun setelah itu, Sisi memegang kekuasaan setelah memenangkan pemilihan presiden dengan perolehan 96 persen suara.
Sejak itu, hak dan kebebasan diberangus. Aksi ini dilawan oleh kelompok hak asasi manusia dan para aktivis dengan menuduh bahwa Sisi telah menerapkan kebijakan brutal terhadap kelompok Islam dan pembangkang.
Bulan lalu, sejumlah anggota parlemen Mesir mengumpulkan tanda tangan guna mendukung petisi yang berisi perpanjangan masa jabatan Sisi dan mencabut ketentuan pemilihan presiden.
Salah satu anggota parlemen itu adalah Ismail Nasr al-Deen. Dia menginginkan amandemen terhadap beberapa pasal Undang-Undang agar supaya Sisi bisa memperpanjang masa jabatannya kedua kalinya selama empat tahun.
Popularitas Sisi turun dalam beberapa bulan terakhir ini akibat hantaman krisis ekonomi, kekurangan bahan makanan, kenaikan harga pangan dan serangan teroris sehingga memperburuk industri pariwisata.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini