Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah perusahaan dari Israel, Masada Armor, menciptakan tas sekolah anti-peluru. Tas ini terinspirasi dari penembakan massal di sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada Februari 2018. Penembakan ini dilakukan oleh murid bernama Nicolas Cruz, 19 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami merancang sebuah tas ransel anti-peluru atas permintaan sejumlah distributor kami di Amerika Serikat setelah adanya trauma yang besar akibat penembakan pada Februari di Florida,” kata Snir Koren, CEO Masada Armor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga menyalakan lilin saat acara berkabung untuk korban penembakan di sekolah Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, 15 Februari 2018. AP
Dikutip dari english.alarabiya.net pada Jumat, 31 Agustus 2018, tas sekolah anti-peluru ini telah terjual pada ratusan pelanggan di Amerika Serikat dengan harga US$ 500 atau sekitar Rp 7,3 juta. Tas ini memiliki berat 3 kilogram dan bisa melindungi pemakainya dari serangan peluru 9 mm.
Masada Armor, yang bermarkas di kota Julis, wilayah utara Israel, mengembangkan tas anti-peluru selama beberapa bulan hingga mendapatkan sertifikat dari Angkatan Bersenjata dan Kepolisian Israel.
“Sejak sertifikat diterbitkan, pesanan berdatangan dari Amerika Serikat. Dalam tempo dua bulan, kami sudah menjual ratusan tas dan saat ini kami telah meningkatkan kapasitas produksi 500 tas per bulan,” kata Koren.
Koren menjelaskan, pihaknya sekarang ini tengah mengembangkan tas sekolah anti-peluru yang lebih canggih dengan berat sekitar lima kilogram. Tas ini dirancang untuk melindungi pemakainya dari terjangan peluru jenis senjata AR-15 dan M-16 serta senjata jenis Kalashnikov. Untuk tas sekolah anti-peluru yang lebih canggih ini dibandrol US$ 700 atau sekitar Rp 10,3 juta.