Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Penyelidik forensik Ukraina menggali tujuh jasad dari kuburan darurat di hutan dekat ibu kota Kyiv dan Bucha pada Senin lalu. Seperti dilansir Reuters Selasa 14 Juni 2022, polisi mengatakan mereka adalah warga sipil yang telah dibunuh oleh pasukan Rusia selama pendudukan di daerah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mayat-mayat itu ditemukan di luar desa Vorzel, kurang dari 10 kilometer dari Kota Bucha. Kyiv menuduh bahwa pasukan Rusia yang menduduki daerah itu dan melakukan eksekusi sistematis terhadap warga sipil untuk merebut ibu kota. Namun, Rusia membantahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini adalah kejahatan sadis lain dari tentara Rusia di wilayah Kyiv," kata kepala polisi wilayah Kyiv, Andriy Nyebytov, di Facebook.
Salah satu mayat yang digali adalah seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan pakaian biasa, kata Nyebytov kepada Reuters di lokasi kuburan."Dia mengalami dua luka. Dia ditembak di lutut dengan pistol. Tembakan kedua di pelipisnya," katanya.
Kementerian pertahanan Rusia tidak segera membalas email permintaan komentar.
Penyelidik mengatakan perlu waktu untuk mengidentifikasi mayat dengan jelas karena mereka telah membusuk. Ukraina mengatakan kuburan massal ditemukan pada April berisi lebih dari 400 jasad.
Para pejabat Rusia menyebut kuburan massal di Bucha sebagai rekayasa yang dilakukan oleh otoritas Ukraina setelah pasukan Rusia meninggalkan kota itu pada akhir Maret. Rusia mengatakan tidak menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
SUMBER: REUTERS