Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Uni Eropa: Taliban Telah Menguasai 65 Persen Afghanistan

Kuasa Taliban di Afghanistan kian luas. Selasa kemarin, mereka berhasil menduduki ibu kota provinsi baru, Pul-e-Khumri yang merupakan ibu kota Baghlan

11 Agustus 2021 | 09.00 WIB

Pasukan Komando Afganistan terlihat di lokasi medan pertempuran di mana mereka bentrok dengan pemberontak Taliban di Provinsi Kunduz, Afganistan 22 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]
Perbesar
Pasukan Komando Afganistan terlihat di lokasi medan pertempuran di mana mereka bentrok dengan pemberontak Taliban di Provinsi Kunduz, Afganistan 22 Juni 2021. [REUTERS/Stringer]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Taliban di Afghanistan kian luas. Pada Selasa kemarin, mereka berhasil menduduki ibu kota provinsi baru, Pul-e-Khumri yang merupakan ibu kota dari Baghlan. Adapun menurut data Uni Eropa, Taliban sudah menguasai 65 persen dari wilayah Afghanistan.

Dengan berhasil diambil alihnya Pul-e-Khumri, maka total sudah ada tujuh ibu kota provinsi yang diduduki Taliban. Mereka adalah Aybak, Zaranj, Sar-e Pul, Taloqan, Kunduz, dan Lashkar Gah.

Merespon makin luasnya kedudukan Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta pertolongan dari kombatan dan warga-warga lokal. Ia ingin mereka ikut berjuang malawan Taliban. Sayang, tidak semua berkeinginan untuk membantunya.

"Jalan teraman untuk saat ini adalah bersembunyi di rumah atau mencari jalan keluar ke Kabul. Kabul sendiri sebenarnya bukan tempat yang aman lagi," ujar Mohammed Abbas, pegawai pajak kota Aybak yang bersembunyi di rumahnya sepanjang pertempuran Afghanistan - Taliban, dikutip dari Reuters, Selasa, 10 Agustus 2021.

Di Kabul, para pejabat pemerintahan membenarkan bahwa Ghani tengah mencari bantuan dari milisi-milisi regional. Beberapa di antaranya adalah milisi pro-pemerintah yang sudah membantu Afghanistan selama ini. Selain itu, mereka juga mengatakan Ghani menggunakan alasan demokrasi untuk membujuk warga dan milisi ikut bertempur.

Jika upaya Ghani gagal, maka Afghanistan akan berada dalam posisi kian terpojok. Menurut laporan Reuters, Taliban dalam proses menambah jumlah ibu kota provinsi yang berhasil dikuasai menjadi sebelas. Selain itu, mereka juga mencoba melumpuhkan dukungan-dukungan milisi ke Afghanistan.

Di Amerika, yang merupakan sekutu lama Afghanistan, administrasi Presiden Joe Biden telah mengirim utusan khusus ke Taliban. Utusan khusus bernama Zalmay Khalilzad itu diminta membujuk Taliban untuk menghentikan serangan militernya dan mendorong damai dengan Afghanistan.

Juru bicara Pemerintah Amerika, Jen Psaki, menyatakan pemerintahan Joe Biden masih berkeyakinan negosiasi damai Taliban - Afghanistan bisa diselamatkan. "Presiden Joe Biden menyakini pengambilalihan Kabul atau seluruh Afghanistan oleh Taliban masih bisa dihindari," ujar Jen Psaki.

Baca juga: Taliban Kuasai 6 Ibu Kota Provinsi, Warga Bersembunyi di Rumah Masing-masing

ISTMAN MP | REUTERS




Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus