Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Video Viral WNI di Jepang Minta Bantuan Dana untuk Operasi

Kementerian Luar Negeri RI memastikan telah menangani kasus video viral WNI di Jepang yang meminta bantuan untuk biaya operasi.

10 April 2024 | 22.15 WIB

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Perbesar
Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemterian Luar Negeri RI berkoordinasi dengan KBRI Tokyo menyusul beredarnya informasi seorang WNI teridentifikasi dengan inisial IS yg menderita sakit di Prefektur Oita, Jepang. Sakitnya IS viral di media sosial karena membutuhkan biaya untuk perawatan kesehatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha pada Rabu, 10 April 2024, mengatakan KBRI Tokyo telah menindaklanjuti informasi tersebut dan telah berkomunikasi dengan IS. Kepada KBRI Tokyo, IS menjelaskan bahwa pada Maret 2024, dia merasakan sakit di bagian perut dan harus mendapat tindakan operasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biaya rumah sakit harus ditanggung pribadi. Sebab pihak perusahaan belum mengurus asuransi IS. Di Jepang, IS berstatus sebagai pemagang.

Sebagai langkah pelindungan awal, KBRI Tokyo telah mengirimkan bahan bantuan makanan dan berkoordinasi dengan simpul WNI di Oita guna membantu IS. Jarak Tokyo ke Prefektur Oita sekitar 1.100 km.

Selanjutnya KBRI Tokyo akan berkomunikasi dengan pihak perusahaan yang bernama Kumiai dan pihak yang memberangkatkan IS ke Jepang untuk pemenuhan hak-hak IS sesuai ketentuan yang berlaku.

Sebelumnya, IS telah bekerja di Osaka pada 2023, namun kemudian pulang ke Indonesia. Pada Januari 2024, dia datang kembali ke Jepang setelah dijanjikan pekerjaan baru di Oita.

Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi, menyebut jumlah WNI di Jepang sampai akhir 2022, diperkirakan tembus 100 ribu jiwa. Dari jumlah tersebut, pekerja magang atau kenshusei tercatat naik menjadi 44 ribu orang yang sebelumnya hanya 34 ribu.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus