Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Volodymyr Zelensky mengajukan undang-undang yang akan membuat Ukraina menjatuhkan sanksi terhadap sekutu Rusia, Iran, selama 50 tahun. Kepala staf kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengatakan pada Minggu, 28 Mei 2023, ini sebagai tanggapan atas apa yang menurut Kyiv merupakan pasokan senjata Teheran ke Moskow.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika disahkan oleh parlemen Ukraina, RUU itu akan menghentikan transit barang Iran melalui Ukraina dan penggunaan wilayah udaranya. Regulasi itu juga dapat memberlakukan sanksi perdagangan, keuangan, dan teknologi terhadap Iran dan warganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ukraina dan sekutunya mengatakan Iran telah memasok Rusia dengan senjata, termasuk ratusan drone, sejak Moskow menginvasi Ukraina tahun lalu. Teheran menolak tuduhan itu.
Kyiv mengatakan pada Minggu bahwa Moskow telah melakukan serangan drone terbesar hingga saat ini di Ukraina dalam semalam, menggunakan 54 drone buatan Iran. Dikatakan 52 dari mereka ditembak jatuh.
Zelensky, dalam beberapa kesempatan sudah beberapa kali meminta Tehran berhenti menghentikan pasokan senjata ke Moskow. “Pertanyaan sederhananya adalah: apa kepentingan Anda menjadi kaki tangan teror Rusia?" katanya dalam pernyataan video rutin yang dia bagikan pekan lalu.
"Apa keuntungan bagi Iran dari pembunuhan sinis seperti itu? Oleh tangan Rusia, tetapi dengan senjatamu – shahed-shahed, yang meneror Ukraina setiap malam, yang hanya berarti rakyat Iran didorong semakin dalam ke sisi gelap sejarah."
Reuters menyebut, Rusia telah meningkatkan kerja sama militernya dengan Iran sejak meluncurkan invasi ke tetangganya pada Februari 2022. Iran awalnya membantah memasok drone Shahed ke Rusia, tetapi kemudian mengatakan telah memberikan sejumlah kecil sebelum konflik dimulai.
REUTERS