Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemerintah harus segera mengaudit seluruh infrastruktur jalan dan jembatan, baik yang sudah beroperasi maupun yang masih dalam pengerjaan. Ambruknya jembatan Widang di Tuban, Jawa Timur; dan runtuhnya overpass di proyek jalan tol Manado-Bitung, awal pekan ini, menjadi bukti rendahnya kualitas pengerjaan proyek infrastruktur serta pengawasan yang dilakukan pemerintah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Petaka overpass jalan tol Manado-Bitung, Selasa lalu, menyebabkan 17 pekerja tertimbun. Sebanyak 15 di antaranya mengalami luka-luka dan dua lainnya meninggal. Kesimpulan Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ihwal kejadian itu begitu menohok: diduga material overpass sepanjang 38 meter itu ambruk lantaran kekeliruan pemasangan perancah atau tumpuan sementara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada hari yang sama, jembatan Widang yang menghubungkan Kabupaten Lamongan dengan Tuban ambruk. Sebuah dump truck, dua truk tronton, dan satu sepeda motor tercebur ke sungai di bawahnya. Satu orang tewas dalam musibah ini. Disinyalir, penyebab runtuhnya jembatan itu adalah truk-truk raksasa yang lalu-lalang mengangkut muatan berlebihan. Akibatnya, jembatan yang dibangun pada dekade 1970 ini runtuh.
Becermin kepada dua kasus ini, pemerintah seharusnya memiliki instrumen pengawasan infrastruktur yang mumpuni. Kejadian itu membuktikan pemerintah lalai mengawasi standar kelaikan maupun penurunan kualitas yang disebabkan pemakaian dalam waktu lama. Pemeliharaan jalan pun hanya dilakukan pada waktu tertentu, seperti sebelum masa mudik Idul Fitri atau masa-masa liburan.
Di sisi lain, pengawasan terhadap pengguna infrastruktur tersebut relatif lemah. Lolosnya truk dengan muatan di atas ambang batas kemampuan jalan menjadi bukti kendurnya pemantauan. Bukan cerita baru bahwa jembatan timbang, yang seharusnya menjadi perangkat pengawasan, malah menjadi sarang pungutan liar. Kementerian Perhubungan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ditantang untuk segera menyelesaikan perkara ini.
Adapun bagi proyek yang masih berlangsung, audit atas kinerja kontraktor berikut hasil pekerjaannya mutlak harus dilakukan. Sebelum runtuhnya overpass Manado-Bitung, rentetan petaka proyek infrastruktur terjadi di beberapa daerah sejak akhir tahun lalu. Mulai dari jatuhnya jembatan proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, rontoknya beton rel kereta ringan (LRT) Jakarta dan Palembang, robohnya pilar jalan tol Becakayu, hingga lepasnya besi dalam proyek rumah susun Pasar Rumput. Hampir semua musibah menelan korban. Kasus-kasus ini menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap kontraktor proyek infrastruktur.
Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo tentu mendorong semua proyek infrastruktur yang kini tengah berjalan untuk selesai tepat waktu. Namun, di tengah upaya itu, pemerintah jangan mengabaikan keselamatan dan kelayakan mutu prasarana yang sedang dibangun. Pengawasan terhadap prasarana lama pun tak boleh dilupakan, agar tak ada lagi musibah yang terjadi akibat kelalaian dan kelengahan.