Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendapat

Dua Sisi Fenomena War Takjil

Fenomena war takjil pada Ramadan kemarin dianggap sebuah bentuk kerukunan. Jangan lupakan dampak lingkungannya.

12 April 2024 | 00.00 WIB

Dua Sisi Fenomena War Takjil
material-symbols:fullscreenPerbesar
Dua Sisi Fenomena War Takjil

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

BULAN suci Ramadan yang baru saja berlalu diwarnai sebuah fenomena sosial unik yang muncul dari "gurauan" di dunia maya: war takjil. Melalui ribuan konten yang berseliweran di berbagai platform media sosial, kita menyaksikan aneka menu khas berbuka puasa, seperti gorengan, kolak, dan jajanan lain, ikut diburu oleh mereka yang bukan umat Islam.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo

Kolom Hijau merupakan kolaborasi Tempo dengan sejumlah organisasi masyarakat sipil di bidang lingkungan. Kolom Hijau terbit setiap pekan.

Ahmad Riyadi

Pegiat Literasi Akademi Ansor, bekerja di Komisi Penyiaran Indonesia Pusat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus