Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendapat

Kredo Jurnalisme Tempo

Untuk mewujudkan keyakinan dan nilai-nilai tersebut, kami percaya, penopangnya adalah sikap independen.

22 Februari 2019 | 20.46 WIB

Majalah dan koran Tempo. Dok Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Majalah dan koran Tempo. Dok Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

MEMASUKI 2019, kami mendapat banyak kejutan yang menyenangkan. Aliansi Jurnalis Independen memberikan Udin Award 2018 karena sikap kami yang menolak tunduk pada persekusi sekelompok orang yang tersinggung atas pemuatan kartun edisi 26 Februari 2018. Udin atau Fuad Muhammad Syafruddin adalah wartawan Yogyakarta yang dibunuh karena keteguhannya menjalankan jurnalisme investigasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Komisi Uni Eropa memilih kami sebagai media yang menyuarakan hak asasi manusia bagi penyandang disabilitas. Serikat Perusahaan Pers menghargai sampul-sampul majalah Tempo dan Koran Tempo dalam Indonesia Print Media Award. Terakhir, Global Initiative memilih liputan permainan izin kebun kelapa sawit yang menghancurkan hutan dan keanekaragaman hayati Boven Digoel di Papua sebagai liputan terbaik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penghargaan-penghargaan itu kian memantapkan keyakinan kami bahwa esensi jurnalisme adalah memberikan suara alternatif dalam percaturan wacana yang berkembang di masyarakat. Penolakan kami meminta maaf atas pemuatan kartun itu bukan semata bentuk kepongahan profesional, melainkan ikhtiar kecil untuk menegakkan nilai-nilai yang kami yakini sejak majalah ini didirikan tahun 1971, yakni mendukung kebebasan bersuara dan berpendapat.

Kebebasan berpendapat adalah salah satu pilar dalam demokrasi. Demokrasi merupakan sistem yang memungkinkan suara yang berbeda terakomodasi secara egaliter. Kita membutuhkan ekosistem ini untuk mewujudkan cita-cita para pendiri Republik ketika mereka berjuang mendirikan Indonesia dan melepaskan diri dari pelbagai bentuk penjajahan di masa revolusi. Pembungkaman adalah cara-cara kolonial yang membuat kita terpuruk ke dalam masa gelap otoritarianisme.

Sejalan dengan itu, memberikan tempat kepada kaum difabel adalah sebentuk usaha kami memberikan tempat kepada kaum minoritas. Demokrasi akan berjalan dengan semestinya jika tak ada tirani mayoritas karena suara minoritas mendapat tempat yang sama dan diakui dalam derajat yang setara. Kesetaraan adalah pilar lain dalam sistem yang demokratis.

Kami sadar usaha-usaha itu tak menyenangkan semua orang. Dalam komunitas yang beragam seperti Indonesia, selalu ada suara lain yang tak setuju terhadap suara yang berbeda. Bagi kami, perbedaan-perbedaan itu layak disyukuri. Perbedaan dan membincangkannya secara terbuka akan membuat negeri ini kian matang sehingga bisa menyelesaikan problem-problem pelik di masa depan dengan kedewasaan yang bertanggung jawab.

Penulis terkenal dari Inggris, George Orwell, mengatakan berita adalah informasi yang tak diinginkan oleh seseorang untuk dicetak. Dengan melihat sebaliknya, kami yakin selalu ada orang lain yang menginginkan sebuah informasi dicetak dan diedarkan. Seperti ditegaskan dalam kredo majalah ini ketika terbit pertama kali, jurnalisme kami adalah jurnalisme yang menghamba kepada kepentingan publik, bukan kepentingan orang seorang atau salah satu pihak saja.

Untuk mewujudkan keyakinan dan nilai-nilai tersebut, kami percaya, penopangnya adalah sikap independen. Karena itu, kami menjaganya agar ia tak tercoreng oleh kepentingan-kepentingan lain yang bisa menodainya. Kami menciptakan newsroom yang egaliter dan memisahkannya sejauh mungkin dari kepentingan bisnis. Sebab, independensi adalah fondasi kebebasan setiap organisasi media dalam menjalankan roh dan esensi pers, yakni jurnalisme investigasi.

Hanya dengan liputan-liputan mendalam dan investigatif, media akan setia pada garis lurusnya sebagai “anjing penjaga” kekuasaan yang cenderung korup. Pers hadir dalam dunia modern untuk menjadi penyeimbang segala kekuasaan yang hadir dalam pelbagai bentuk di ruang-ruang publik. Tanpa keseimbangan itu, publik tak akan mendapat informasi yang benar dan kredibel untuk mempunyai andil dalam keputusan-keputusan yang menyangkut orang banyak.

Jika ada lembaga atau pihak lain yang menghargai segala ikhtiar itu, sesungguhnya kami melakukannya untuk dan karena Anda, para pembaca.

_______
Artikel ini tayang di majalah Tempo versi cetak edisi 18 Februari 2019 di rubrik Surat dari Redaksi dengan judul "Esensi Jurnalisme".

Bagja Hidayat

Bagja Hidayat

Bergabung dengan Tempo sejak 2001. Alumni IPB University dan Binus Business School. Mendapat penghargaan Jakarta Jurnalis Award dan Mochtar Loebis Award untuk beberapa liputan investigasi. Bukunya yang terbit pada 2014: #kelaSelasa: Jurnalisme, Media, dan Teknik Menulis Berita. Sejak 2023 menjabat wakil pemimpin redaksi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus