Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada suatu hari, tahun 1968, saya mengunjungi Lempad di rumahnya. Perupa jenius dari Ubud itu menemui saya sambil berdiri di antara patung-patung batu yang disusunnya secara acak di beranda. Usianya sudah sekitar 100 tahun. Tanpa baju, kulit tubuh bagian dadanya tampak mengeriput. Rambutnya menipis putih hampir gundul.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo