Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Akhir-akhir ini, setiap kali saya bertemu dengan seorang pengurus partai politik, yang hampir selalu laki-laki, mereka selalu mengeluh mengenai sulitnya menemukan perempuan berkualitas untuk dicalonkan menjadi anggota legislatif. Bahkan, apabila ada yang berkualitas, menurut mereka, biasanya perempuan itu enggan masuk ke parpol. Terus terang, keluhan seperti ini merupakan suatu perubahan sikap yang cukup signifikan mengingat resistansi yang besar dari parpol-parpol terhadap berbagai kampanye untuk meningkatkan keterwakilan politik perempuan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo