Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Membicarakan keputusan Mahkamah Internasional atas konflik Indonesia vs Malaysia—dalam kasus Pulau Sipadan dan Ligitan—samalah seperti menebak-nebak vonis atas nasib kita sendiri sebagai bangsa. Tapi Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyederhanakan hal itu dengan pernyataan bahwa peluang untuk menang sama, yakni 50 : 50. Dingin, netral, dan rasional bunyinya, sementara dalam hati kita merasa waswas. Apalagi Malaysia diberitakan memiliki peluang lebih besar untuk menang, sedangkan Indonesia sudah harus bersyukur bila, misalnya, masih dibolehkan menguasai Ligitan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo