Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jauh hari Sukarno-Hatta, founding father bangsa ini, sudah menyadarinya pentingnya olahraga. Seusai proklamasi kemerdekaan pada 1945, mereka memasukkan kementerian olahraga dalam kabinet. Tiga tahun kemudian, Indonesia masih diboikot oleh Belanda sehingga tidak bisa mengirim wakil ke Olimpiade di London, kendati cuma sebagai peninjau. Hanya, kita berhasil menggelar Pekan Olahraga Nasional I di Solo pada 1948. Masyarakat olahraga dunia menjadi terbuka matanya terhadap eksistensi Indonesia. Olahraga telah menjadi alat pemersatu sekaligus alat perjuangan bangsa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo