Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paul Ricoeur, atau lengkapnya Jean Paul Gustave Ricoeur, adalah nama seorang filosof Prancis kontemporer, yang di Indonesia barangkali dikenal tidak seluas Jean-Paul Sartre pada tahun 1950-an atau Michel Foucault pada tahun 1990-an. Akan tetapi kalangan intelektual dan akademis dunia mengakuinya sebagai salah seorang filosof yang, kalau bukannya terbesar, sekurang-kurangnya paling mengesankan pada abad ke-20, baik karena inovasi pemikiran yang dibawanya maupun karena luasnya cakupan bidang yang digelutinya. Pengaruhnya jelas tidak dapat diabaikan dalam studi filsafat, ilmu-ilmu sosial, linguistik, ilmu-ilmu budaya, ilmu sejarah, psikoanalisa, teologi, etika dan bahkan ilmu politik. Tidak mengherankan bahwa ketika dia meninggal pada 20 Mei yang lalu di kediamannya di Chatenay-Malabry, sebelah barat Kota Paris, tidak kurang dari Perdana Menteri Jean-Pierre Raffarin yang mengeluarkan pernyataan: "Hari ini kita tidak sekadar kehilangan seorang filosof. Seluruh tradisi humanis Eropa sedang berduka untuk salah seorang juru bicaranya yang paling berbakat."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo