Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bahasa

Berita Tempo Plus

Pelan Kebakaran

6 Februari 2017 | 00.00 WIB

Pelan Kebakaran
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Perlukah kita menerjemahkan karya sastra kita ke dalam bahasa Malaysia? Pertanyaan itu muncul ketika ada keraguan apakah bahasa Indonesia "sama" dengan bahasa Malaysia. Para pakar bahasa boleh saja berdebat tanpa ada kesudahannya tentang asal-usul kedua bahasa itu, tapi pandangan yang selama ini berlaku adalah bahwa keduanya berasal dari bahasa Melayu yang konon mula-mula dikembangkan oleh orang Melayu di Riau. Saya pernah berpandangan bahwa tidak usahlah karya sastra kita diterjemahkan ke dalam bahasa Malaysia dan sebaliknya karena kita toh memahami bahasa Melayu yang berkembang di negeri jiran itu-sampai pada suatu hari tahun lalu, ketika menginap di sebuah hotel, saya menjadi sadar bahwa sudah seharusnya kita pertimbangkan kembali gagasan "tidak usah diterjemahkan" itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus