Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Saat ini ada dua platform kebijakan Trump yang telah beredar, yaitu Agenda 47 dan Project 2025.
Masih ada sejumlah kebijakan luar negeri Trump pada periode pertamanya (2016-2020) yang belum selesai.
Trump kemungkinan akan melanjutkan hubungan yang agresif dengan organisasi-organisasi internasional.
Dengan “harap-harap cemas”, dunia kini tengah menanti kiprah geopolitik Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang masa presidensi "musim kedua"-nya akan dimulai pada 20 Januari 2025. Saat ini ada dua platform kebijakan Trump yang telah beredar, yaitu Agenda 47 dan Project 2025.
Agenda 47—merujuk status Trump sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat—adalah kompilasi manifesto dan janji-janjinya pada masa kampanye 2023-2024, yang disebut “Restoring America’s Greatness” untuk empat tahun ke depan. Sedangkan Project 2025, yang disebut “Mandate for Leadership”, adalah hasil berembuk lebih dari 100 lembaga think-tank AS di bawah koordinasi Heritage Foundation.
Project 2025 merupakan visi komprehensif Partai Republik masa mendatang. Dua platform itu tetap mengedepankan semangat konservatif “American First”, yang cenderung isolasionis dan non-intervensionis. Secara umum, Agenda 47 dan Project 2025 memiliki banyak kesamaan dalam melihat tantangan geopolitik yang akan dihadapi Trump pada musim kedua ini.
Meski begitu, terdapat perbedaan dalam fokus dan pendekatan dua platform tersebut. Masih ada sejumlah kebijakan luar negeri Trump pada periode pertamanya (2016-2020) yang belum selesai. Khususnya yang berkaitan dengan hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia, Cina, Timur Tengah, serta soal multilateralisme.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo