Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SELEKSI anggota Badan Pemeriksa Keuangan lagi-lagi seperti membersihkan rumah jorok dengan sapu kotor. Jajaran auditor negara yang menentukan pemakaian anggaran publik akan diisi oleh mereka yang datang dari partai politik—lembaga yang di Indonesia dibuat untuk menampung kepentingan-kepentingan jahat. Lembaga tinggi negara yang pernah menjadi andalan mengendalikan pembangunan itu kini tersuruk menjadi lembaga tempat barter korupsi.
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Sapu Kotor Seleksi Anggota BPK"