Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KENDATI tidak tepat betul, bolehlah keputusan Mahkamah Agung yang mengubah pembagian kursi hasil pemilu legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum diibaratkan bak buah simalakama. Kalau dijalankan, pentas politik nasional bisa geger. Bila diabaikan, negeri ini bisa dituduh tak punya kepastian hukum. Dua konsekuensi sulit, tapi selalu ada jalan keluar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo