Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat terhadap potensi bencana pasca-gempa bumi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa getaran gempa bisa menyebabkan lereng menjadi retak atau rapuh, terutama saat terjadi hujan. Hal ini dapat mengakibatkan longsor atau banjir bandang di wilayah Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Garut, dan sekitarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam imbauannya, BMKG menyarankan agar masyarakat tetap waspada saat turun hujan, terutama yang tinggal di lereng bukit, perbukitan, gunung, atau daerah aliran sungai. Dwikorita menegaskan perlunya menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa demi keselamatan.
Lebih lanjut, BMKG mengimbau agar masyarakat yang rumahnya rusak sebagian atau miring karena dampak gempa untuk sementara waktu tidak menempatinya. Mereka disarankan mencari tempat yang lebih aman dan stabil untuk tinggal. Imbauan ini diberikan untuk menjaga keselamatan dan mengurangi risiko terhadap bencana lebih lanjut.
"Kepada masyarakat kami mengimbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. Secara khusus, masyarakat yang bertempat tinggal di lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang," kata Kepala BMKG Dwikorita, dikutip dari Antara.
Sementara situasi terus dipantau, BMKG terus memberikan informasi dan peringatan kepada masyarakat. Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat diharapkan dapat membantu dalam mengurangi risiko serta meminimalisir dampak dari potensi bencana di bawah ini yang mungkin terjadi.
- Kerusakan Struktural
Gempa bumi memiliki potensi besar untuk merusak bangunan, jembatan, dan infrastruktur. Getaran yang kuat, terutama pada gempa dengan kekuatan di atas 5 Skala Richter, dapat menyebabkan runtuhnya bangunan dan kerusakan pada struktur lainnya.
Dikutip dari salah satu artikel pada Jurnal Geografi Gea, Universitas Pendidikan Indonesia, getaran ini menggoyang berbagai benda kecil maupun besar yang ada di atas permukaan bumi seperti rumah, perabotan rumah, dan pohon. Benda-benda tersebut bisa roboh, tumbang, terpelanting, dan jatuh.
- Tanah Longsor
Pergerakan tanah yang dipicu oleh gempa bumi bisa menyebabkan tanah longsor dan runtuhnya tanah. Guncangan gempa memicu pergerakan massa tanah yang dapat mengakibatkan tanah longsor dari lereng dan runtuhnya tanah dari ketinggian, menyebabkan kerusakan pada permukiman dan infrastruktur.
- Hilangnya Nyawa dan Cedera
Dilansir dari situs Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, gempa bumi seringkali berujung pada hilangnya nyawa dan cedera serius. Benda-benda yang roboh atau terpelanting akibat gempa dapat menimpa orang-orang di sekitarnya, menyebabkan cedera serius bahkan kematian.
- Tsunami
Gempa bumi di dasar laut bisa menyebabkan tsunami yang menghantam pantai dan daerah pesisir. Tsunami ini terjadi setelah gempa bumi dan menghasilkan gelombang besar yang melanda daratan pantai. Gelombang besar ini dapat menghancurkan pemukiman penduduk, fasilitas umum, dan infrastruktur di daerah pesisir.
- Kerusakan Lingkungan dan Pasokan Air Bersih
Gempa bumi juga berpotensi merusak ekosistem dan mengganggu pasokan air bersih. Kerusakan jaringan perpipaan akibat gempa dapat mengganggu distribusi air bersih dan berdampak pada penurunan pendapatan dari penjualan air.
Pilihan Editor: Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh