Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Lingkungan

Berita Tempo Plus

Senjata dan Api untuk Moronene

Suku Moronene dipaksa keluar dari taman nasional karena areal itu direncanakan untuk kawasan industri terpadu.

19 Mei 2002 | 00.00 WIB

Senjata dan Api untuk Moronene
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

JANGAN pernah meninggalkan Kampung Hukaea Laea. Jangan pernah meninggalkan tanah leluhur. Begitu pesan Pak Disi, tokoh masyarakat adat Moronene, menjelang ajalnya pada akhir 1999. Sayang, orang-orang Moronene, suku tertua di Sulawesi Tenggara itu, kini tak bisa memenuhi pesan leluhurnya. Bukan kemauan mereka. Empat kali sudah mereka diusir dari kampungnya yang berada di tengah Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai, dengan senapan menyalak milik tentara dan polisi. Aparat Pemda Tingkat I Sulawesi Tenggara (Sultra) rupanya gerah melihat suku dengan 300-an kepala keluarga itu masih saja bercokol di kawasan yang menurut Pemda terlarang ditempati manusia itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus