Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AKHIR minggu lalu media Ibu Kota memberitakan bahwa Presiden Megawati "geregetan", lagi-lagi karena ketidakmandirian bangsa ini dalam pengadaan pangan. Dalam acara di Istana Bogor saat itu, Megawati bertutur pelan, "Saya malu." Sebenarnya perasaan ini sudah lama terpendam. Penulis teringat pada suatu pagi di kediaman Wakil Presiden RI di pengujung Januari 2001. Waktu itu penulis diberondong dengan pertanyaan, "Kenapa pertanian kita jadi begini? Saya ke Cina, Cina surplus. Saya ke India, India surplus. Bahkan saya ke Bangladesh, Bangladesh pun surplus!"
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo