Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini, Sabtu 11 September 2021, seluruhnya tentang burung pipit mati massal. Diawali dari berita peristiwanya di Gianyar, Bali, di mana sejumlah besar burung pipit berguguran dari atas sebuah pohon di areal makam dan mati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita kedua adalah penjelasan bahwa peristiwa seperti yang viral di media sosial itu ternyata bukan yang pertama. Catatan BKSDA Bali, dalam lima tahun ke belakang saja ada setidaknya dua kejadian serupa yakni di Sanglah, Denpasar, dan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peristiwa burung pipit mati massal juga pernah viral di media sosial dari Bali, tepatnya dari Sukabumi, Jawa Barat. Di lokasi ini, pemerintah daerah setempat telah melakukan pemeriksaan dan memaparkan hasilnya kepada TEMPO.CO.
Berikut Top 3 Tekno Berita Hari Ini, selengkapnya,
1. Burung Pipit Mati Massal di Makam, BKSDA Bali Beberkan 3 Dugaan Penyebab
Kepala Seksi Wilayah 2, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali, Sulistyo Widodo, mengungkap sejumlah dugaan penyebab sejumlah besar burung pipit berjatuhan dari sebuah pohon dan mati. Video peristiwa itu viral di media sosial hari ini, Jumat 10 September 2021.
Menurut Sulistyo, identifikasi pasti penyebab kematian burung-burung mungil itu hanya bisa didapat lewat proses nekropsi atau autopsi pada bangkai hewan maupun pemeriksaan kotorannya. Namun, sebelum itu dilakukan, ada beberapa kemungkinan penyebab yang bisa diperhitungkan.
Pertama, burung-burung itu makan pakan yang tercemar pestisida atau herbisida yang bersifat toksik. Setelah makan, tentu burung tidak langsung mati karena proses toksifikasi juga memakan waktu untuk sampai tingkatan mortalitas (kematian).
2. Video Viral Burung Pipit Mati Massal, Bukan Kejadian Pertama
Video yang merekam peristiwa sejumlah besar burung pipit berjatuhan dari sebuah pohon dan mati di areal sebuah makam di Desa Pering, Kecamatan Blabatuh, Gianyar, Bali, viral di media sosial, Jumat 10 September 2021. Pemerintah daerah setempat sedang menyelidiki penyebab kematian massal jenis burung itu.
Burung-burung Pipit saat terbang di habitatnya seperti di luar kota Minsk, Belarusia, 12 Desember 2016. AP/Sergei Grits
Sejumlah kemungkinan termasuk burung keracunan herbisida dan tercekam perubahan cuaca dalam semalam diungkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Namun yang pasti peristiwa burung pipit mati massal bukanlah yang pertama, di Bali maupun wilayah lain di Indonesia.
Catatan BKSDA Bali, dalam lima tahun ke belakang saja ada setidaknya dua kejadian serupa di Desa Pering. Keduanya di Sanglah, Denpasar, dan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.
3. Mirip di Bali, Burung Pipit Mati Massal di Sukabumi Dipastikan Bukan Karena ...
Burung pipit mati massal pernah terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, pada akhir Juli lalu. Meski jumlah kematian individu burung tak sebesar di Gianyar, Bali, pada pekan ini, kejadian di Sukabumi sama viral di media sosial.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Budina Eka Prasetya, mengatakan pemeriksaan telah dilakukan atas peristiwa di wilayahnya lebih dari sebulan lalu. “Kami menguji di laboratorium terhadap flu burung, hasilnya negatif,” katanya saat dihubungi kembali, Sabtu 11 September 2021.
Burung pipit mati massal di Sukabumi. Youtube
Faktor lain penyebab kematian dari hasil uji sampel bangkai burung, yaitu perubahan cuaca atau racun hama atau serangga. “Tapi kalau sengaja dibunuh atau diracun, mohon maaf saya tidak bisa menyimpulkan,” ujar Budina.