Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Newsletter

Titik Rawan Pemilihan Ulang Kepala Daerah: Politik Uang

Ketua Badan Pengawas Pemilu Rahmat Bagja menjelaskan persiapan pemungutan suara ulang hingga potensi politik uang.

19 April 2025 | 19.20 WIB

Titik Rawan Pemilihan Ulang Kepala Daerah: Politik Uang
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mahkamah Konstitusi memutuskan pemilihan suara ulang di 24 daerah. Para hakim konstitusi menemukan berbagai kecurangan dan pelanggaran di daerah-daerah tersebut. Salah satunya di Kabupaten Serang, Banten. Di sana, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto ditengarai cawe-cawe untuk memenangkan istrinya , Rachmatu Zakiyah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Toh, pencoblosan ulang tak kalah rawan. Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Rahmat Bagja mewaspadai adanya politik uang dalam pemilihan ulang yang terbagi dalam beberapa tahap sampai Agustus 2025. “Pemilihan ulang adalah kesempatan terakhir, point of no return,” kata Bagja. Menurut dia, politik uang pasti gede-gedean ketika pencoblosan ulang dilangsungkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara Tempo dengan Bagja berlangsung pada Kamis, 27 Februari 2025 atau tiga hari setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan pencoblosan ulang di 24 daerah. Hari itu, sesaat sebelum menerima wawancara, Bagja menghadiri rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan, Jakarta. Ia ditanyai mengenai persiapan pemilihan ulang.

Dalam rapat itu, Komisi II DPR yang bermitra dengan Bawaslu menanyai sejumlah potensi konflik dalam pencoblosan ulang. Bagja juga menyoroti peran kepala desa dalam pemilihan umum. “Mesti ada pembahasan mendalam, apakah mereka akan dilibatkan atau tidak sama sekali,” ujarnya.

Selain dengan Bagja, kami juga melakukan wawancara dengan Febru Danar Surya. Ia adalah ilustrator koreografi garuda serta "Godzilla versus Gundala", yang tampil dalam laga tim nasional sepak bola Indonesia. Koreografi itu viral setelah pertandingan Indonesia versus Bahrain.

Bagaimana proses kreatif Febru dalam berkarya? Simak laporannya di edisi Tempo terbaru.

Pilihan editor:

Raymundus Rikang

Menjadi jurnalis Tempo sejak April 2014 dan kini sebagai Redaktur Pelaksana Desk Wawancara dan Investigasi. Bagian dari tim penulis artikel “Hanya Api Semata Api” yang meraih penghargaan Adinegoro 2020. Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta bidang kajian media dan jurnalisme. Mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) "Edward R. Murrow Program for Journalists" dari US Department of State pada 2018 di Amerika Serikat untuk belajar soal demokrasi dan kebebasan informasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus