Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - BTN CLS Knights Indonesia merebut gelar juara kompetisi Asean Basketball League (ABL) setelah mengalahkan tuan rumah Singapore Slingers dengan skor 83-81 dalam laga kelima final di OCBC Arena, Singapura, Rabu malam. Kemenangan itu membuat kedudukan akhir final menjadi 3-2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini menjadi kali pertama, CLS meraih gelar juara ABL, setelah mereka baru dua musim mengikuti liga bola basket tingkat Asia Tenggara dan sekitarnya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
CLS yang lebih banyak tertinggal sepanjang laga berhasil meraih kemenangan berkat tembakan tiga angka Wong Wei Long di sisa waktu 50 detik yang membawa timnya unggul 81-79, demikian catatan laman resmi ABL.
Wei Long sepanjang laga hanya mencetak enam poin, namun tiga poin di antaranya merupakan tiga poin terpenting dalam kemenangan tersebut.
Maxie Esho secara keseluruhan jadi pengumpul angka terbanyak dengan raihan 25 poin diikuti delapan rebound, didukung dwi ganda Darryl Watkins 17 poin dan 11 rebound, Douglas Herring 18 poin dan tujuh rebound serta Brandon Jawato 16 poin.
Sementara itu, catatan Pemain Impor Terbaik ABL musim ini Xavier Alexander meraih tri ganda 23 poin, 12 rebound dan 10 assist. Meskipun demikian dia tak mampu mempersembahkan gelar juara bagi Slingers.
Tidak juga raihan dwiganda 19 poin dan 11 rebound milik Delvin Goh, 13 poin dan 11 rebound John Fields serta 20 poin yang dilesakkan Jerran Young.
CLS kembali mengawali laga dengan buruk, tertinggal tujuh angka tanpa balas lebih dulu dari tuan rumah hingga sang pelatih Brian Rowsom segera meminta waktu jeda.
Usai waktu jeda, CLS perlahan menemukan ritme permainannya hingga dua tembakan tripoin Wei Long dan Herring sukses membawa mereka berbalik memimpin 16-14, yang segera dijawab permintaan time-out dari Neo Beng Siang.
Time-out sukses menjadi penghenti momentum kebangkitan CLS, sehingga Slingers berhasil menutup kuarter pertama dalam keunggulan 27-23 atas tamunya.
Laiknya di kuarter pertama, CLS juga memulai kuarter kedua dengan kurang baik, Slingers memperlebar keunggulan 31-23 saat Alexander mencetak dua angka pada sisa waktu delapan menit 23 detik. Pun CLS berhasil memangkas jarak, Slingers tetap bisa mengakhiri paruh pertama pertandingan dengan keunggulan 44-40.
CLS sempat membuka kuarter ketiga dengan berbalik merebut keunggulan 45-44 ketika tembakan Esho melesak masuk jaring lawan. Namun hal itu tak berlangsung lama dan Slingers kembali memimpin bahkan menjauh dalam kedudukan 59-51 lewat raihan angka yang diperoleh Goh pada sisa waktu empat menit lima detik.
Watkins berhasil melesakkan tembakan tiga angka pada detik terakhir kuarter ketiga, namun CLS masih tertinggal cukup jauh 58-65.
CLS kembali mengawali kuarter keempat dengan agak terlambat panas, bahkan Slingers memperlebar jarak keunggulan menjadi 74-64 lewat Alexander. Lantas pada sisa waktu empat menit 15 detik, Jawato sukses meraih three-point play berhasil menjadi pelecut kebangkitan timnya yang saat itu memperkecil keterttinggalan 74-78.
Kemudian, Wei Long yang tampil bak penumpang gelap di hampir sepanjang laga dan tiga partai final sebelumnya, melesakkan sebuah tembakan tiga angka untuk membawa CLS unggul 82-79 pada sisa waktu 50 detik.
Selepas permintaan time-out Slingers, Alexander berhasil menghempaskan sebuah dunk untuk memperkecil kedudukan 81-82. Serangan balik CLS sempat dihalau Slingers, namun Fields gagal meraih angka.
Dua lemparan bebas Herring berhasil membawa CLS unggul 83-81 pada sisa waktu 10 detik. Keunggulan itu berhasil dipertahankan oleh CLS, ketika lemparan tiga angka pamungkas Young hanya membentur bibir ring dan mereka memastikan kemenangan kejuaraan bola basket ASEAN tersebut.